I LOVE U, YEOBO...
Author: Risa YeolYeol
Tittle: I Love U Yeobo…
Main Cast: Kang Soora as You, Kris Exo-M or you
bias, Park Ga Yeol
Supp. Cast: Exo member, Soora friends, etc.
Genre: Romance, marriage life, (little bit)
sad.#maybe?
Soundtrack: Kim Sungkyu_60 Seconds
Holalaaaaa… apa kabar readers ku
tercintaaaahhh^O^??!!#bau mulut loe thor!>< Hehehe, kmpul lgi breng aku
bininya aa’ Chanyeol.. ada yg kangen gak ama aku?? Apa? Ada? Banyakk?? Wuaahhh
bagus lah klo gitu!!#author gila!!=..=’ Kali ini aku comeback dngan crita
pesenan, mmm… bukan! Lebih tepatnya ini FF tuh tantangan(?) dri Han Hyo Mi,
bininya Haji Kris(?)#wuyuuuXD Dia minta aku bwt bkin FF yg bsa bkin dia
kejang”, panas dingin, dingin panas, anget”, beku(?), apa lagi?? Pokoknya gitu
deh!^^ Yaah, kbtulan dia ngomong gitu, yaudah deh, aku bkinin aja.. oiya,
mianhae yaa readers klo critanya rada yadong… soalny ni about marriage life^^.
Yowess, dri pada klamaan cincau(?), mnding kita lngsung ke KTP aja yah..#TKP
wooyyy!!>< Kekekek~ yuk! Mariiiiii..^^~
><><><><><><><><><><><
Di sinilah dia, seorang yeoja cantik
dengan balutan gaun pengantin putih yang menutupi tubuh langsing dan mulusnya, ia
berdiri di altar bersama calon suaminya –Kris. Ya. Dialah Kang Soora, yeoja itu
kini tengah sibuk memperhatikan sang calon suami memasangkan sebuah cincin
pernikahan mereka setelah sebelumnya yeoja itu sendiri memasangkan cincin ke
jari manis calon suaminya.
“Di persilahkan kepada mempelai pria untuk mencium
mempelai wanitanya…” ucap pendeta yang memimpin acara pernikahan itu kepada
Kris setelah cincinnya terpasang dengan indah di jari manis Soora.
Chu~ Kris pun mencium Soora yang kini telah sah
menjadi istrinya di hadapan para tamu undangan yang hadir di acara pernikahan
mereka. Lembut dan manis… mungkin itulah yang dirasakan kedua insan yang akan
memulai hidup baru mereka itu.
Prokk..prookkk..prookkk… tepuk tangan para tamu
undangan pun menggema di penjuru ruangan itu. Kris pun menyudahi ciumannya dan
Soora kemudian membagi senyuman bahagia mereka berdua ke semua orang yang hadir
di acara mereka.
~~~~~~
“Selamat yaa… akhirnya kalian menikah juga..” ucap
Min Yeol, salah satu sahabat Soora tersenyum senang.
“Ne, selamat yaa… kami turut berbahagia…” sahut
Chanyeol.
“Ne, gomawo… kami benar-benar berterima kasih
karena kalian semua sudah mau datang ke acara pernikahan kami… jeongmal
gomawoyo^^…” jawab Soora balas tersenyum bahagia.
“Emh… gomawo karena sudah mau datang ke pesta
pernikahanku dan Soora. Kami sangat senang kalian bisa hadir… oh ne!
Chanyeol-ah! Kau juga jangan lama-lama yaa tunangannya! Cepatlah menyusul kami,
ne!!” ucap Kris tersenyum evil.
“Ya! Hyung tenang saja… aku pasti akan menikahi Min
Yeol dan akan segera menyusul kalian… tapi dengan satu syarat! Kalian harus
punya anak dulu, baru kami menyusul… hahaha” jawab namja berparas tampan itu
tertawa lebar.
“Hahahaha… benar katamu Chanyeol-ah! Kalian berdua
harus punya anak dulu, baru kami semua akan menyusul” timbrung Su Ho, salah
satu teman Chanyeol dan Kris.
“Ya! Tidak bisa begitu! kalian curang! Kalian pikir
membuat anak itu mudah apa?! Enak saja!” protes Kris tidak terima, yang lain
hanya bisa tertawa mendengarnya.
“Ya! Tentu saja mudah! Mau ku jelaskan caranya?
Begini, di mulai dari tiduran di ranjang… kemudian-“
“Ya! Apa yang kau katakan barusan huh?! Kenapa
otakmu jadi yadong begini?!” omel Lay kepada Baekhyun.
“Iya! Kau ini! Menikah saja belum! Jangan-jangan
kau pernah melakukannya yaa??? dengan siapa? Jangan bilang kalau kau melakukannya
dengan Na Eul?!!” tanya Lu Han curiga.
“Heh?? A-aniyo!!! Tentu saja aku tidak pernah
melakukannya! Lagipula mana mungkin aku dan Na Eul melakukan hal seperti itu!
Jangankan melakukan hal itu, hanya sekedar untuk ku cium saja dia jarang sekali
mau>O<…” jawab Baekhyun mendengus kesal.
“Ya! Tentu saja aku tidak mau! Kau itu bau! Pemalas!
Mana mungkin orang cantik sepertiku mau di cium dengan orang bau sepertimu!!XP”
sahut Na Eul polos.
“Ya! Kau ini! Aku ini namjachingumu! Bisa-bisanya
kau memfitnahku di tengah orang banyak seperti ini huh?!” protes Baekhyun tidak
terima sedangkan Na Eul hanya memeletkan lidahnya.
“Aissshh!! Ya! Ya! Sudah, jangan bertengkar di
sini! Tidak enak di dengar tamu lain…” lerai Soora.
“Iya! Kalian ini kalau ingin bertengkar jangan di
sini! Ini tempat umum! Nanti saja di rumah” tambah Kris. Semua pun tertawa
sedangkan Baekhyun dan Na Eul tertunduk malu.
Setelah beberapa jam, acara pun
selesai. Semua teman-teman Kris dan Soora pun pamit untuk pulang, begitu juga
dengan para tamu undangan lain. Kris dan SooRa pun pulang ke apartemen baru
mereka berdua yang terletak tidak jauh dari tempat acara pernikahan mereka.
“Oppa… kau mandi saja duluan. Aku ingin ganti baju
dulu” ucap Soora seraya melepaskan high heels yang di kenakannya.
“Oh, ne..” sahut Kris. Namja itu pun melepas jasnya
terlebih dulu kemudian masuk ke kamar mandi yang berada di kamar tidur mereka.
Beberapa menit kemudian, Kris pun selesai mandi dan keluar dari kamar mandi
dengan keadaan topless.
“Kenapa masih belum ganti baju?” tanya Kris bingung
saat melihat Soora masih mengenakan pakaian pengantin.
“Eh? Ee.. anu.. itu… aku kesulitan membuka
resletingnya…” jawab Soora pelan. Yeoja itu agak terkejut saat melihat keadaan
Kris yang topless.
“Begitukah? Perlu ku bantu?” tawar Kris seraya
berjalan mendekat kearah yeoja itu.
“Eh? N-ne…” sahut Soora sedikit ragu. Kris kini
telah berada di belakang tubuh SooRa, namja itu kemudian menyingkirkan rambut panjang
Soora yang menutupi resleting baju istrinya ke depan.
Srreekkk… perlahan Kris membuka resleting baju Soora
hingga menampakkan punggung mulus istri tercintanya itu. Dengan susah payah
Kris menelan air liurnya saat melihat pemandangan itu. ‘tidak! Jangan sekarang
Kris! Tunggu sebentar lagi! Tunggu sampai dia siap!’ ucap Kris dalam hatinya.
“Cukup sampai di situ oppa…” ucap Soora
menghentikan aktivitas suaminya. Kris pun menghentikan tangannya.
“Mmm… bi-bisakah oppa berbalik? A-aku ingin…”
lanjut yeoja itu gugup. Ia bingung kata-kata apa yang pas ia katakan kepada
suaminya.
“Ne, arraseoh…” sahut Kris mengerti. Namja itu pun
membalikkan tubuhnya agar tidak melihat Soora. Dengan cepat Soora melepas gaun
pengantinnya yang bisa di bilang menyusahkan itu, kemudian ia bergegas memakai
handuknya lalu berlari ke kamar mandi.
Clekk… pintu kamar mandi pun tertutup. Kris
menghela nafas pelan, ia benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi
selanjutnya apabila tadi ia tidak bisa menahan nafsunya. Kris pun berjalan
menuju lemari pakaian dan mengambil kaos putih polos serta celana santai
miliknya. Setelah selesai berpakaian, namja itu pun berjalan menuju ruang
tengah untuk sekedar menonton Tv.
“Eh? kosong? Hmm… mungkin oppa sedang di ruang
tengah” gumam Soora saat keluar kamar mandi. Ia pun berjalan kearah lemari
pakaian dan mengambil bajunya. Setelah selesai, yeoja itu pun berjalan menuju
ruang tengah.
“Di sini oppa rupanya… oppa sedang nonton apa?”
tanya Soora seraya duduk di samping Kris.
“Eh? Entahlah… aku juga tidak tahu sedang menonton
apa. Dari tadi semua acara Tv tidak ada yang seru… oiya, kau lapar tidak?”
tanya Kris balik.
“Hmm… sedikit. Wae? Oppa mau makan? Bagaimana kalau
aku masakkan sesuatu untuk kita berdua?” tawar Soora bersemangat. Kris hanya mengangguk
tanda setuju. Soora pun bergegas menuju dapur lalu mengambil bahan makanan yang
ada di kulkas.
Setelah semua bahan makan yang di
perlukannya terkumpul, yeoja itupun dengan cekatan mencuci dan memotong
sayur-sayur yang akan di masaknya. Kerena penasaran, Kris pun menyusul Soora ke
dapur dan duduk di salah satu kursi makan lalu memperhatikan setiap aktivitas
yang di kerjakan istrinya.
“Hah! oppa! A-apa yang kau lakukan? Aku sedang
memasak!” ucap Soora saat Kris tiba-tiba memeluknya dari belakang.
“Ne, aku tahu kau sedang memasak…” jawab Kris
santai. Sebenarnya namja itu masih berusaha untuk melawan nafsunya yang sedari
tadi tidak tahan saat melihat Soora istrinya.#abang Kris yadong amatXD#plakk
“Kalau tahu kenapa oppa memelukku? Aku kan jadi
tidak bisa bergerak! Nanti kalau masakannya gosong bagaimana?!” omel Soora berusaha
melepaskan pelukan Kris tapi namja itu tetap tidak bergeming dari tempatnya.
Akhirnya Soora pun terpaksa memasak sambil di peluk oleh suaminya.
Setelah beberapa menit, masakan pun
siap. Kris dan Soora menyiapkan perlengkapan makan kamudian mereka makan malam
bersama.
“Yeobo…” panggil Kris memecah keheningan.
“Ne?”
“Mmm… kau… cuti berapa hari?” tanya namja itu
sedikit ragu. Ya, mereka berdua tidak bekerja di kantor yang sama. Soora bekerja
sebagai seorang desainer pakaian di sebuah perusahaan pakaian yang cukup
terkenal di Korea Selatan, sedangkan Kris meneruskan perusahaan ayahnya.
“Hmmm… kalau tidak salah Yoona eonni memberikanku
cuti 3 hari. Wae?”
“Mwo?? Hanya 3 hari? Ya! Singkat sekali! Bagaimana
kita bisa berbulan madu dengan tenang kalau waktunya singkat! Tidak bisa di
tambah?”
“Ya! Oppa ini bagaimana?! Kalau aku cuti lama-lama,
nanti bagaimana dengan pekerjaanku? Lagipula 3 hari lumayan lama kok… memangnya
oppa tidak bosan tidak berbuat apa-apa di rumah?”
“Yaa… tidak begitu juga sih. Rencananya aku ingin
kita pergi berlibur ke luar negeri sekalian kita berbulan madu. Tapi kalau
waktu cutimu singkat seperti ini bagaimana bisa pergi jalan-jalan?!” ucap Kris
lemas.
“Sudahlah oppa… kita manfaatkan saja waktu yang
ada, kalau mau jalan-jalan kita cari saja tempat yang bagus di Korea, tidak
perlu ke luar negeri segala…” saran Soora. Kris hanya mengangguk pasrah.
“Mmm… itu…” ucap Kris menggantung. Soora menatap
Kris heran.
“Tentang aegi(anak)… mmm… a-apakah kau… s-sudah
memikirkannya? Ee… bukan maksudku… aduh! Bagaimana yaa mengatakannya..?!”
lanjut namja tampan itu kebingungan. Soora pun ikut kebingungan untuk menjawab
pertanyaan Kris. Sebenarnya ia tahu apa yang di bicarakan Kris saat ini, tapi
ia juga bingung dengan pilihannya. Sebenarnya ia tidak ingin terburu-buru untuk
memiliki anak, ia masih ingin menghabiskan waktu bersama suaminya dulu
sekaligus untuk menyiapkan diri. Tapi kedua orang tua mereka berpesan untuk
segera memberikan mereka cucu.
“Eee… sebenarnya…” jawab Soora. Kris menatapnya
intens.
“S-sebenarnya… a-aku… aku masih belum siap. A-aku
ingin minta waktu untuk menyiapkan diriku. Aku masih ingin menghabiskan waktu
berdua dengan oppa dulu… bisakah?” tanya Soora takut kalau suaminya akan marah
padanya.
“Emh… tentu saja… anything for you, my angel…” jawab
Kris tersenyum lembut. Soora pun ikut tersenyum senang ternyata Kris dapat
memahami keadaannya.
Esok harinya…
“Hoaamm… hmm…
masih tidur yaa? sepertinya oppa sangat lelah…” gumam Soora tersenyum dan
menatap Kris yang sedang lelap tertidur lekat-lekat. Tidak ingin mengganggu
sang suami yang tertidur lelap, Soora pun dengan perlahan menyingkirkan selimut
yang menutupi tubuhnya lalu dengan hati-hati yeoja itu turun dari tempat tidur
mereka.
“Mau kemana kau sayang?” tanya Kris tiba-tiba
sambil memegang lengan Soora erat. Sontak Soora terkejut dan mengalihkan
pandangannya kearah Kris. Mata namja itu masih tertutup rapat.
“Eh? oppa sudah bangun?” tanya Soora memastikan.
“Menurutmu?” tanya Kris balik. Soora tidak
menjawab, yeoja itu terlalu kaget dengan perlakuan suaminya yang selalu
bertindak tiba-tiba itu. Belum sepenuhnya kaget yeoja itu hilang, lagi-lagi
Kris melakukan tindakan tiba-tiba dengan menciumnya.
“Morning kiss^^” ucap Kris tersenyum lembut. Soora
tidak tahu harus berbuat apa. Yeoja itu terlalu kaget dengan semua kejutan yang
di berikan Kris kepadanya pagi ini.
~~~~~~
“Oppa… kita mau kemana?” tanya Soora. Kini mereka
telah berada di dalam mobil Kris dan rencananya Kris akan membawa yeoja itu ke
suatu tempat.
“Lihat saja nanti… aku jamin kau pasti akan suka
tempat itu” jawab Kris tersenyum.
Setelah beberapa menit, akhirnya
mereka pun tiba di sebuah bukit di belakang sekolah. Mereka berdua pun turun
dari mobil dan berjalan agak ke dalam bukit itu.
“Wuaaahhh… bukankah ini bukit yang sering kita
datangi saat SMA? Benarkan oppa?” tanya Soora antusias.
“Emh… kau masih ingat rupanya. Aku kira kau sudah
lupa tempat ini” jawab Kris menatap pemandangan dari atas bukit tersebut.
“Tentu saja tidak! Mana mungkin aku lupa tempat
ini. Di sini terlalu banyak kenangan indah yang tidak bisa aku lupakan… apalagi
ketika oppa memintaku menjadi yeojachingu oppa, moment itu masih ku ingat sampai
saat ini… hehehe” sahut Soora tersenyum senang. Kris hanya terkekeh kecil
mendengar ucapan istrinya.
“Oppa, kita foto-foto yuk… mumpung suasananya
mendukung” lanjut yeoja itu seraya mengeluarkan HPnya.
“Hemm… boleh. Tapi ada bayarannya…” jawab Kris tersenyum
evil. Soora pun bergidik melihat tingkah suaminya.
“Mwoya? Jangan
bilang kalau bayarannya aku harus mencium oppa?! Shireo!! Aku tidak
mau!! Lebih baik aku berfoto sendiri saja!” ucap Soora menolak dengan tegas.
“Haisshh… ne, ne… aku hanya bercanda! Kau ini tahu
saja apa yang ku pikirkan…” sahut Kris mempoutkan bibirnya.
“Tentu saja aku tahu! Kita kan sudah berpacaran 4
tahun, aku sudah tahu semua sifat dan kelakuanmu oppa…” jawab Soora bangga.
Kris hanya menghela nafas pasrah, mereka berdua pun akhirnya berfoto-foto
bersama.
Setelah puas berfoto, bermain, dan
melihat-lihat pemandangan, mereka berdua pun pergi ke sebuah restoran untuk
makan siang. Sesampainya di restoran, mereka pun memesan meja untuk berdua lalu
memilih menu pesanan.
“Oppa, setelah ini kita mau ke mana lagi?” tanya
Soora penasaran.
“Hmm…kemana ya? Kau sendiri inginnya pergi ke mana?”
“Mmm… bagaimana kalau ke Lotte World, setelah itu
kita pergi menonton ke bioskop… otte?” tanya Soora.
“Okay…” jawab Kris setuju.
“Ini pesanannya… tuan, nona… silahkan di nikmati”
ucap pelayan yang mengantarkan pesanan Kris dan Soora.
“Ne, kamsahamnida…” sahut mereka berdua bersamaan.
Si pelayan tersenyum ramah kemudian pergi meninggalkan meja mereka. Kris dan
Soora pun menikmati hidangan pesanan mereka sambil sesekali berbincang dan
bercanda bersama.
Bioskop…
“Aaaarrrgghh… oppa! Aku takuuutt!!!>O<” jerit
Soora sambil mencengkram lengan Kris dengan erat. Saat ini mereka sedang menonton
film horror pilihan Soora. Aneh memang, yeoja itu berteriak ketakutan sepanjang
menonton film pilihannya sendiri. Sebenarnya ini ia lakukan karena ia tahu Kris
sangat suka menonton film bergenre horror, apalagi Kris sangat antusias ketika
melihat poster filmnya, jadi yeoja itu memilih mengalah demi kebahagiaan suami
tercintanya karena Kris juga sering mengalah untuknya.
“Tenanglah yeobo… aku ada di sini, lagipula ini
hanya film…” sahut Kris tersenyum lembut.
“Ta-tapi… a-aku takuuutt… zombienya jelek
sekali..>.<” ucap Soora ketakutan. Kris terkekeh mendengar ucapan Soora
yang kelewat polos itu.
“Hahaha… kau ini jujur sekali XD! Dimana-mana
zombie memang seperti itu sayang… sudahlah, jangan menangis begitu… kalau kau
takut peluk saja aku, ne?” jawab Kris menenangkan istrinya. Soora pun
mengangguk pelan kemudian memeluk pinggang Kris erat dan dibalas oleh namja
itu.
~~~~~~
“Haaaaahhh… benar-benar keterlaluan! Bagaimana bisa
orang membuat film semengerikan itu?! Apakah mereka tidak punya ide lain untuk
membuat film? Huh!” omel Soora sambil membuka kenop pintu apartemennya dan Kris
lalu berjalan masuk. Kris hanya tersenyum melihat kelakuan istrinya.
“Bukankah tadi kau sendiri yang memilih film itu?
Kalau kau tidak suka kenapa masih nekat menontonnya? Kau ini ada-ada saja…”
ucap Kris masih tersenyum. Soora terdiam, ia bingung bagaimana menjawabnya.
“Eee… itu… sebenarnya aku memilih film itu karena
aku lihat, sepertinya oppa sangat ingin menonton filmnya. Jadi aku pilih saja
film itu... lagipula, film yang lain tidak ada yang menarik juga” sahut Soora
pelan.
“Mwo? Jadi kau memilih film itu karena aku? Omooo…
istriku ini baik sekaliii… rela berkorban untuk suaminya” puji Kris memeluk
Soora senang. Soora terdiam, wajahnya bersemu merah karena pujian Kris barusan.
“Ya! Oppa! Lepaskan! Aku tidak bisa bernafass…”
protes Soora tidak tahan karena Kris memeluknya terlalu erat. Kris pun
melepaskan pelukannya.
“Hehehe… mianhae yeobo, aku terlalu senang
mendengar jawabanmu barusan. Ternyata tidak salah aku mencintaimu… kau memang
istri yang cantik dan pengertian, aku semakin cinta padamu^^” sahut Kris
bangga.
“Aissshhh… sudahlah oppa! Hentikan rayuan gombalmu
itu! Kau sudah sering mengatakan hal seperti itu padaku!” ucap Soora mempoutkan
bibir mungilnya.
“Begitukah? Hmm.. kalau yang ini bagaimana?” tanya
Kris dan…
Chu~ Kris mencium Soora selama beberapa saat lalu berjalan
memasuki kamar sambil tertawa.
“YA! OPPA!!! KAU CURAAANGG!!>///<” teriak
Soora tidak terima dengan perlakuan Kris yang sempat membuat jantungnya hampir
berhenti berdetak. Untuk yang kesekian kalinya wajah yeoja itu kembali merona
merah di sertai senyuman manis yang mengembang di bibir merahnya.
Esok harinya…
Hari ini adalah hari terakhir Soora
untuk cuti, rencananya hari ini ia dan Kris akan pergi ke mall untuk berbelanja
pakaian karena nanti malam akan ada pertemuan makan malam antara keluarga
mereka berdua. Setelah berkeliling mall untuk membeli pakaian, mereka berdua
pun memutuskan untuk makan di restoran yang ada di mall tersebut. Selesai makan
siang, mereka pun berkeliling untuk melihat-lihat di sekitar mall.
“Oppa, lihat! Kalung itu cantik sekali…” ucap Soora
saat mereka lewat di sebuah toko perhiasan. Kris pun menoleh untuk melihat
benda yang di maksud oleh istrinya. Benar, sebuah kalung emas putih yang cantik
itu memang terlihat manis dan indah, belum lagi di tambah hiasan mata kalungnya
yang berbentuk hati dan bertahtakan permata kecil di sekelilingnya semakin
membuat kalung itu terlihat menarik dan mewah.
“Kau suka? Ayo kita masuk… kalau kau benar-benar
tertarik aku akan membelikannya untukmu, kajja” ucap Kris. Mereka berdua pun
masuk ke dalam toko perhiasan itu.
“Permisi… bisa tolong ambilkan kalung yang ini?
Kami ingin melihatnya” ucap Kris kepada penjual perhiasan itu sambil menunjuk
kalung yang ia maksud.
“Oh, ne… tentu saja. Ini tuan…” jawab penjual itu
mengambil perhiasan yang berada di dalam etalase dan memberikannya kepada Kris.
Kris pun mengambil perhiasan itu dan memasangkannya pada leher jenjang Soora.
“Wuuaaahh… cantik sekali. Otte? Aku cocok tidak
memakai kalung ini?^O^” tanya Soora.
“Ne, cocok sekali. Nona sangat cantik memakai
kalung itu… nona lebih terlihat menawan^^” jawab si penjual kagum dan di ikuti
anggukan oleh Kris. Soora pun semakin tersenyum sumringah mendengarnya.
“Jinjja? Wuaahh… mmm… ngomong-ngomong, harga kalung
ini berapa?” tanya Soora penasaran.
“Harganya 10 ribu won”
“MWO??? Ma-mahal sekali…” ucap Soora terkejut,
wajah yeoja itu berubah lemas. Kris yang tidak tega melihat istrinya murung pun
segera melepaskan kalung itu kemudian menyerahkannya kepada si penjual dan
tentu saja itu membuat Soora maupun si penjual bingung.
“Tolong bungkus kalung ini… saya akan membelinya.
Di sini bisa menggunakan kartu credit?” tanya Kris seraya mengeluarkan kartu
creditnya dari dalam dompet miliknya.
“Ne, bisa tuan” jawab si penjual kemudian
memasukkan kalung itu ke dalam sebuah kotak beludru kecil berwarna merah.
“O-oppa… ta-tapi itukan…”
“Mahal? Gwaenchana… ini tidak seberapa bagiku demi
kebahagiaan istriku sendiri…” sahut Kris tersenyum seraya mengelus pipi yeoja
itu lembut, membuat Soora terhanyut seketika.
“Ini kalungnya dan juga kartu creditnya tuan…
terimakasih sudah berkunjung dan berbelanja di sini. Semoga hubungan tuan dan
nona semakin langgeng^^” ucap si penjual memberikan barang belanjaan dan kartu
credit Kris lalu membungkuk sopan. Kris dan Soora tertegun beberapa saat ketika
mendengar perkataan si penjual, namun mereka kembali bersikap biasa.
“Ne, cheonmaneyo… kamsahamnida untuk do’anya” jawab
mereka berdua tersenyum. Mereka berdua pun beranjak dari toko itu.
Di Restoran…
Soora dan Kris kini tengah berkumpul
bersama keluarga besar mereka. Acara makan malam ini sengaja di rencanakan oleh
kedua orang tua mereka agar mereka bisa menjalin hubungan keluarga yang
harmonis. Sebenarnya Soora dan Kris tidak keberatan dengan acara tersebut,
namun entah kenapa perasaan mereka berdua sedikit tidak enak malam itu.
“Bagaimana?” tanya appa Kris kepada anaknya
tiba-tiba saat mereka sedang asik menyantap makanan masing-masing.
“Apanya yang bagaimana appa?” tanya Kris balik.
“Ck! Kau ini! Pura-pura tidak tahu! Tentu saja
maksud appamu adalah bagaimana dengan malam pertama kalian berdua?” sahut eomma
Kris santai.
“Ne?” ucap Kris terkejut.
“Ohookk… ohookk…” Mendengar itu, Soora yang sedang
lahap menikmati makanannya pun tersedak. Kris dengan cepat memberikan minuman
kepada Soora. Keadaan kembali hening namun di tambah sedikit suasana mencekam.
“Eee… itu… kami…” ucap Kris tercekat. Namja itu
bingung ingin menjelaskannya bagaimana kepada kedua orang tuanya dan Soora yang
sudah memasang wajah berharap mereka.
“Kami belum melakukannya eommonim… ini semua
kemauanku… aku belum siap untuk melakukannya saat itu. Aku masih ingin mempersiapkan
diri dan masih ingin menghabiskan waktu berdua bersama oppa dulu… mianhamnida”
ucap Soora melanjutkan perkataan Kris yang tercekat. Kedua pasangan itu
tertunduk lemas, mereka merasa bersalah sudah mengecewakan harapan kedua orang
tua mereka.
“Ah, ne… gwaenchana. Jangan memasang wajah bersalah
begitu, kami semua bisa mengerti keadaan kalian berdua” jawab appa Kris
tersenyum.
“Ne, kami mengerti kalau kalian masih belum siap
akan hal itu… tidak apa-apa sayang” tambah eomma Soora tersenyum sambil mengelus
pelan pundak Soora yang berada di sampingnya dan diikuti anggukan appanya dan
kedua orangtua Kris. Mereka berdua pun sedikit bernafas lega.
~~~~~~
“Haahh…” desah Kris menghela nafas pelan. Mereka
kini telah berada di kamar dan bersiap untuk tidur.
“Waeyo oppa? Kau kelihatan resah” ucap Soora
bingung melihat tingkah suaminya.
“Aniyo… hanya saja aku masih kepikiran dengan
perkataan eomma dan appa. Sepertinya mereka sangat ingin menimang cucu” jawab
Kris pelan. Soora terdiam, yeoja itu juga merasakan hal yang sama dengan Kris,
suaminya.
“Ne oppa… aku juga merasa bersalah karena sudah
mengecewakan mereka semua, orangtua kita. Mianhae… ini semua karena aku. Aku
terlalu menunda-nunda… maafkan aku op-“
“Sudahlah… ini semua bukan salahmu… jangan suka
menyalahkan dirimu sendiri, ne? lagipula kan appa dan eomma tidak marah, mereka
bisa memakluminya…” ucap Kris memotong perkataan Soora sambil memeluk tubuh
yeoja itu sayang. Soora mengangguk pelan.
“Mmm… oppa…” panggil Soora seraya melepaskan
pelukan mereka.
“Mwoya?”
“Eee… bagaimana kalau… kalau…” ucap yeoja itu ragu.
“Kalau apa?” tanya Kris bingung.
“Eeehh… bagaimana kalau… kita melakukannya sekarang?”
jawab yeoja itu.
“Mwo??? Ma-maksudmu…” ucap Kris kaget setengah
mati.
“Emh. Lagipula aku juga ingin menimang anak. Melihat
anak-anak kecil setiap kali kita pergi ke taman bermain, mall, dan
tempat-tempat lain, itu membuatku iri… ya, aku sangat iri melihat pasangan
seperti kita yang sudah lebih dulu memiliki anak. Mereka terlihat bahagia dan…
sangat harmonis, seakan-akan anak merekalah yang membuat hidup mereka terasa
lebih lengkap dan bermakna”
“Tapi… apakah kau yakin? Kau ingin melakukannya
sekarang? saat ini juga? Kau… benar-benar sudah siap?” tanya Kris ragu. Soora
menarik nafas dalam, menghembuskannya perlahan dan mengangguk.
“Emh… kalau bukan karena aku mencintai oppa, mana
mungkin aku memilih menikah dengan oppa. Bukankah tujuan setiap pasangan
menikah adalah untuk memulai hidup baru bersama orang yang mereka cintai dan
tentu saja membuat sebuah keluarga kecil baru yang bahagia. Bukankah oppa juga
begitu? oppa menikahiku karena oppa mencintaiku dan ingin membuat sebuah
keluarga kecil kita yang baru kan?” tanya Soora menatap Kris dalam.
“Emh. Tentu saja, sayang…” jawab Kris tersenyum
lembut. Soora pun ikut tersenyum mendengarnya.
“Jadi… kita… melakukannya… sekarang?” tanya Kris
sekali lagi memastikan. Soora mengangguk pasti, tidak ada keraguan di mata
yeoja itu.
“Baiklah kalau begitu…” sahut Kris sambil
mengeluarkan evil smilenya yang kembali membuat Soora merinding.
Namja itu pun menggendong Soora ala
bridal style menuju ranjang mereka kemudian merebahkan tubuh ramping yeoja itu.
Kris lalu mengelus wajah Soora lembut membuat yeoja itu terdiam membeku
seketika, di tambah lagi dengan hembusan nafas Kris yang hangat menyapu wajah
cantik yeoja itu. Perlahan Kris mendekatkan wajahnya ke wajah Soora dan
mengecup yeoja itu lembut.
“O-oppa…” ucap Soora gugup, wajah yeoja itu memerah
seketika. Kris hanya tersenyum evil kemudian mengedipkan mata kanannya kearah
Soora.
(selanjutnya di Skip aja yah^^… author gak kuat
ngelanjutinnya kekekek~) #plakk
~~~~~~
Pagi hari kembali datang. Soora yang
sedang terlelap tidur pun terbangun dan berjalan terseok-seok menuju kamar
mandi. Karena hari ini dia akan kembali bekerja, maka dia harus bergegas
menyiapkan dirinya. Sebenarnya ia masih lelah karena tadi malam, tapi mau
bagaimana lagi, tugas tetap tugas.
Setelah selesai mandi dan berganti
pakaian, Soora pun berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Yeoja
itu sibuk memoleskan selai ke roti dan membuatkan dua gelas susu untuknya dan
Kris.
“Hoaaamm… tumben pagi-pagi begini sudah rapi… mau
kemana?” tanya Kris yang baru saja bangun dan langsung memeluk Soora.
“Eh? oppa… kau ini bagaimana sih oppa?! Bukankah
sudah ku bilang kalau hari ini aku selesai cuti. Tentu saja hari ini aku akan
kembali bekerja! Masih di tanya!” omel Soora masih sibuk memoleskan selai.
“Heh? Iya ya! Aku lupa yeobo… yasudah, kalau begitu
aku ganti baju dulu ya…” ucap Kris seraya berjalan kembali ke kamar.
“Eh? untuk apa? Bukankah oppa masih cuti?” tanya
Soora bingung.
“Apalagi? Tentu saja untuk mengantarkan istriku
yang cantik ini bekerja”
“Heh? Ah, tidak usah oppa… aku bisa naik bus kok…
oppa istirahat saja di rumah. Tidak usah mencemaskanku”
“Ya! Apa yang kau katakan hah?! tentu saja aku
harus mencemaskan dan mengkhawatirkan istriku sendiri! Apalagi tadi malam kita melakukan
‘aktivitas’ yang melelahkan. Nanti kalau kau jatuh sakit bagaimana? Sudah, kau
sarapan saja dulu… nanti kau malah terlambat lagi, aku ganti baju dulu” ucap
Kris masuk ke kamar mereka. Soora hanya tercengang dan wajahnya berubah memerah
mendengar suaminya mengungkit-ungkit tentang kejadian mereka tadi malam.
Beberapa menit kemudian Kris pun
telah berganti pakaian, mereka berdua lalu sarapan pagi bersama. Setelah
selesai, mereka berdua pun berjalan memasuki mobil untuk menuju kantor Soora.
“Aku pergi kerja dulu yaa oppa. Gomawo sudah
mengantarkanku ke kantor… annyeong” pamit Soora ketika mobil yang mereka naiki
telah sampai di depan kantornya.
“Ne, cheonma yeobo~… hati-hati yaa… kabari aku
kalau kau sudah selesai bekerja, agar nanti aku bisa menjemputmu” sahut Kris
tersenyum dan dibalas anggukan oleh istrinya. Setelah Soora memasuki kantor,
Kris pun menjalankan mobilnya untuk pulang.
“Hmm… saat seperti ini enaknya melakukan apa yaa?
kalau pulang ke rumah bosan sendirian. Apa aku ke café biasa saja yaa? sekalian
aku ajak Su Ho dan yang lain untuk berkumpul… hmm… di coba saja lah dulu” gumam
Kris seraya mengambil HPnya lalu menelpon teman-temannya.
Tuutt…tuutt…tuuuttt…
“Yeoboseyo? Ya! Kau sedang di mana Su Ho-ya?” tanya
Kris saat sambungan telponnya terhubung.
“Ah! Bagus… kau bisakan datang ke café biasa tempat
kita berkumpul?”
“Ne, beritahu yang lain juga ya! Semuanya! Jangan
sampai terlewat satupun!”
“Geurae, sampai ketemu di café… ok, bye~” Sambungan
telpon Kris pun berakhir. Namja itu kemudian melajukan mobilnya menuju café,
tempat dimana ia dan teman-temannya sering berkumpul semasa SMA hingga
sekarang.
Sesampainya di café, namja itu pun
segera masuk dan memesan meja untuk beberapa orang lalu duduk menunggu
kedatangan teman-temannya.
“Hey… sudah lama menunggu?” tanya Su Ho yang baru
saja datang bersama Lu Han, Lay, Se Hun, Tao, dan Kai.
“Hm? Aniyo… aku juga baru beberapa menit sampai.
Mana tiga bocah tengik itu?” tanya Kris balik.
“Mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing.
Kalau D.O masih di Restoran, Chanyeol dan Baekhyun… biasalah…” jawab Su Ho
santai sambil mendudukkan dirinya di samping Kris. Kris mengerutkan dahinya
bingung.
“Biasa bagaimana?” tanya Kris tidak mengerti.
“Haisshh… kau ini! Seperti tidak tahu kerjaan
mereka saja… mereka berdua itu sedang asik dengan pasangannya masing-masing,
you know?!” sahut Lu Han.
“Ne, mereka itu tiada hari tanpa bermesraan! Aku
saja tidak pernah…” timpal Se Hun.
“Tentu saja! Kau kan belum punya pacar, pabboya!!!”
ucap Lay menjitak kepala Se Hun.
“Awww!!! Appo hyunggg!>O<” ringis Se Hun
memegang kepalanya yang kesakitan. Yang lain hanya terkekeh melihat tingkah Se
Hun yang masih seperti anak kecil itu. Setelah beberapa saat bercengkrama,
mereka pun memesan makanan dan minuman dan menikmatinya sambil terus berbincang
dan bersenda gurau.
“Hey…” sapa seseorang menepuk pundak Kris
tiba-tiba. Kris pun menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang yeoja yang
seumuran dengannya tengah tersenyum manis padanya.
“Ga Yeol?” ucap Kris terkejut. Semua teman-teman
Kris pun ikut terkejut melihat yeoja itu.
“Ah, ternyata ini benar kau^^. Aku kira tadi mataku
salah lihat, ternyata tidak. Annyeong… lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?”
tanya yeoja bernama Ga Yeol itu tetap tersenyum. Kris pun balas tersenyum
kepada yeoja cantik itu.
“Baik. kau sendiri bagaimana?” tanya Kris balik.
“Fine. Ah! Kalian semua teman-teman Kris kan? annyeonghaseyo…
lama tidak bertemu” sapa Ga Yeol membungkuk sopan.
“N-ne… annyeong…” jawab mereka serempak.
“Kapan kau kembali dari Australia? Kenapa tidak
memberi kabar?” tanya Kris antusias. Semua teman-teman Kris tercengang melihat
tingkah Kris.
“Baru seminggu yang lalu. Sebenarnya aku ingin
memberitahu kalian, tapi aku selalu lupa. Untunglah sekarang kita bertemu di
sini…” jawab yeoja itu tersenyum senang.
“Ah! Ga Yeol-ssi… apa kau sudah tahu kalau sekarang
Kris sudah menikah? Acara pernikahannya dilaksanakan kurang lebih 3 hari yang
lalu…” timbrung Su Ho.
“Eh? Jinjjayo?” tanya Ga Yeol tersentak. Raut wajah
yeoja itu seketika berubah drastis, namun dengan cepat ia kembali bersikap
biasa. Kris pun mengisyaratkan teman-temannya untuk menutup mulut mereka.
“Ne, istrinya sangat cantik, baik, pengertian pula.
Mereka terlihat sangat serasi ketika melangsungkan acara pernikahan itu” jawab
Tao sengaja memanas-manasi(?) yeoja itu.
“Benarkah begitu Kris?” tanya yeoja itu memastikan.
Kris yang di tanya pun hanya menganggukkan kepalanya kaku.
“N-ne… mianhae, aku tidak memberitahumu sebelumnya.
Aku sebenarnya sangat ingin memberitahumu, tapi aku tidak tahu nomor telpon
ataupun alamatmu… sekali lagi mianhae, Ga Yeol-ah” ucap Kris merasa bersalah.
Ga Yeol terdiam. Yeoja itu tidak habis pikir dengan apa yang baru saja di
dengarnya, bahwa Kris telah menikah dengan yeoja lain.
“Ehem… n-ne, gwaenchana. Aku juga minta maaf karena
tidak datang ke acara pernikahanmu, kalau begitu selamat atas pernikahanmu…”
sahut yeoja itu mengulurkan tangannya kepada Kris dan disambut oleh namja itu.
“Ne, kamsahamnida…”
“Emm… kalau begitu… aku permisi dulu. Masih ada hal
yang harus aku kerjakan. Oiya, lain kali perlihatkan padaku yaa istrimu itu,
aku sangat penasaran dengannya… yasudah, annyeonghaseyo” pamit yeoja itu
membungkuk sopan.
“Ne, annyeong…” sahut mereka semua bersamaan. Ga
Yeol pun berjalan pergi meninggalkan café tersebut.
“Ya! Apa yang kalian lakukan hah?!! kalian ini
merusak suasana saja! Apa maksud kalian dengan mengatakan tentang pernikahanku ke
Ga Yeol?!” omel Kris ke teman-temannya.
“Ya! Kami tidak ada maksud apa-apa… kami hanya
sekedar menyampaikan sesuatu yang menurut kami penting! Itu saja… apa kami
salah?” sahut Su Ho.
“Penting? Penting bagaimana? Memangnya seberapa
penting hal itu sampai Ga Yeol harus tahu? Kalian tidak lihat? Perkataan kalian
membuat Ga Yeol terkejut!”
“Memangnya kenapa kalau Ga Yeol terkejut? Bukankah
memang semestinya ia tahu tentang itu?! Kau harus ingat Kris! Sekarang kau
sudah menikah! Kau sudah mempunyai istri! Kami tahu kau masih menyukai Ga Yeol,
karena itu kami berusaha mencegah agar ia tidak mendekatimu karena saat ini kau
sudah memiliki Soora…” timpal Lu Han. Kris pun terdiam mendengarnya.
“Apa sesulit itukah melupakan dia hyung? Bukankah
kau bilang kalau kau hanya mencintai Soora? Sekarang mana bukti ucapanmu hyung?
Kami ingin melihatnya!” ucap Kai.
“DIAM!!! Jangan mendesakku!” bentak Kris.
“Kalau kau tidak ingin di desak, maka tunjukkan
pada kami kalau kau dapat membuktikan perkataanmu, hyung. Tolong lupakan Ga
Yeol hyung… apakah hyung tidak sadar? Dulu siapa yang menyakiti hatimu hyung?
Siapa yang meninggalkanmu? Siapa yang tidak memperdulikanmu? Siapa yang
mengakhiri hubungan kalian? Dia hyung! Ga Yeol!!!” ucap Tao.
“Ne, aku tahu!!!”
“Kalau kau tahu, maka jauhi dia! buang jauh-jauh
kenangan tentang kau dan Ga Yeol! Sekarang dia bukan siapa-siapamu lagi! Dia
hanya masa lalu!… kau harusnya bersyukur karena sekarang kau sudah memiliki
Soora yang jauh lebih tulus mencintaimu, menyayangimu, dan membahagiakanmu… kau
juga mencintainya kan?” tanya Lay.
“Tentu saja aku sangat mencintainya…” jawab Kris
tanpa ragu.
“Kalau begitu jaga dan bahagiakan istrimu! Jangan
sampai kau melakukan apa yang Ga Yeol lakukan padamu ke Soora! Kami semua yakin
kau pasti bisa melupakan yeoja itu Kris, kau tenang saja… kami akan membantu
mu” ucap Su Ho menepuk pundak Kris pelan.
“Ne, hyung… kau tenang saja… kami akan selalu
berusaha membantu sebisa kami untukmu hyung. Kau bisa mengandalkan kami…”
tambah Se Hun dan diikuti anggukan yang lain.
“Ne, gomawo… maaf sudah membentak kalian” sahut
Kris pelan.
“Ne, gwaenchana…” sahut mereka tersenyum.
~~~~~~
“Oppa… kau kenapa? Ku lihat dari tadi wajahmu
pucat. Kau sakit oppa?” tanya Soora khawatir dengan keadaan Kris.
“Aniyo… aku baik-baik saja. Aku ingin mandi dulu…”
jawab Kris seraya berjalan menuju kamar mandi di kamar mereka.
“Ada apa dengan oppa ya? Sepertinya ada yang tidak
beres dengannya hari ini… hmmm…” gumam Soora pelan. Yeoja itu pun memilih untuk
memasak makan malam mereka berdua.
Malam itu Soora dan Kris makan malam
bersama dalam diam. Tidak ada percakapan atau pembicaraan yang terjadi di
antara mereka berdua. Soora yang bingung dengan perubahan sikap Kris sedari
tadi hanya diam sambil sesekali mencuri pandang terhadap Kris.
“Hhh~ Yeobo…” panggil Kris tiba-tiba sehingga
membuat Soora terkejut.
“N-ne oppa? Waeyo?”
“Mianhae… maafkan aku kalau selama kita bersama,
aku tidak pernah membuatmu bahagia… tapi aku akan berusaha memenuhi semua
permintaanmu, apapun itu asalkan kau
bahagia… saranghaeyo…” ucap Kris pelan. Tersirat raut kesedihan di wajah
namja tampan itu.
“Eh? n-ne… aku tahu itu oppa… aku juga mencintaimu.
Nado saranghae… ta-tapi… sebenarnya ada apa? Apakah terjadi sesuatu? Kenapa
oppa tiba-tiba berkata seperti ini? Kenapa oppa meminta maaf? Aku selama ini
selalu bahagia bersama oppa. Bahkan lebih dari bahagia… sungguh” jawab Soora
polos. Kris tersenyum mendengar jawaban istrinya. Namja itupun memajukan
kursinya perlahan ke meja, kemudian meraih tangan Soora yang duduk di
seberangnya.
“Gomawo… sudah mau memberikan cintamu padaku. Aku
akan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik…” ucap Kris tulus.
“Ne, oppa… arraseoh. Aku juga akan berusaha menjadi
istri dan ibu yang baik untuk anak kita nanti” sahut Soora.
Hening sejenak… perlahan Kris mendekatkan wajahnya
ke wajah Soora, namja itu menarik tengkuk Soora pelan agar mendekat kepadanya.
Chu~ Kris pun mencium kening Soora dengan lembut selama beberapa saat.
“Tidurlah… ini sudah malam. Kau besok bekerja kan?
aku juga besok mulai turun kerja” ucap Kris.
“Ne, oppa…” jawab Soora.
~~~~~~
Satu bulan sudah Soora dan Kris
menjalani hidup baru sebagai sepasang suami istri. Mereka begitu bahagia dan
terlihat rukun, Kris selalu menjaga dan menyayangi Soora dengan penuh cinta
begitu juga sebaliknya. Mereka berdua pun saling memahami satu sama lain, kedua
pasangan itu terlihat begitu harmonis hingga membuat iri setiap orang yang
melihat mereka. Apalagi di tambah dengan berita bahagia bahwa Soora, istrinya
tengah hamil dan mengandung anak mereka yang baru saja mereka ketahui 5 hari
yang lalu. Dimana saat itu Soora yang baru pulang bekerja tiba-tiba merasa mual
dan muntah-muntah. Karena khawatir, Kris pun membawa Soora ke RS dan dokter pun
menyatakan bahwa yeoja itu hamil. Namun untuk memastikannya dokter menyarankan
untuk menggunakan alat tes kehamilan, dan setelah di coba, ternyata Soora
benar-benar hamil.
Mendengar hal itu Kris pun merasa
sangat bahagia dan sejak itu lah, namja tampan itu begitu overprotektiv
terhadap istrinya, Soora. Segala sesuatu yang diinginkan Soora akan selalu Kris
penuhi, namun namja itu juga akan memilah mana yang baik untuk kesehatan Soora
dan calon anaknya. Sekarang Kris benar-benar berusaha keras untuk menjadi seorang
ayah sekaligus suami yang baik.
“Oppa… dari tadi tanganmu terus-menerus memegang
perutku! Aku kan jadi risih! Orang-orang melihat kearah kita dan terus
memandangi kita” omel Soora berusaha menyingkirkan tangan Kris yang terus
melingkar di perutnya yang agak sedikit –sangat sedikit- membesar.
“Ya! Kau tidak perlu risih… lagipula memangnya
kenapa kalau aku memegang perutmu? Bukankah wajar karena aku suamimu? Aku juga
melakukan ini karena ingin memberikan kehangatan untuk calon anak kita…” jawab
Kris santai dan tidak mau melepaskan tangannya dari perut istrinya.
“Iya, tapi tidak perlu sampai seperti ini juga! Ini
tempat umum oppa! Tidak enak dilihat orang!” protes yeoja itu.
“Aisshh… masa bodoh! Aku tidak perduli… yang
penting aku ingin memegang perutmu! Titik!!!” sahut Kris ngotot(?). Akhirnya
Soora pun hanya bisa pasrah membiarkan tangan Kris terus melingkar di perutnya.
“Ah! Soora… Kris… annyeong!!!^O^” sapa seseorang
dari arah belakang mereka.
“Eh? Min Yeol-ah… Chanyeol-ssi, annyeong^^…” sahut
Soora tersenyum senang kemudian memeluk Min Yeol erat.
“Hei! What’s up?? Lama tidak bertemu kau semakin
tinggi saja hyung…” ucap Chanyeol sambil tersenyum.
“Hehehe… tidak juga, kau sendiri juga semakin kurus
saja… hahahaXD” sahut Kris tertawa lebar sedangkan Chanyeol hanya mengerucutkan
bibirnya sebal.
“Ya! Sifat menyebalkanmu ternyata tidak pernah
hilang yaa hyung? Aisshh… jinjja! Sudah punya istri masih saja jahil!” omel
Chanyeol sambil meninju pelan lengan Kris. Sedangkan Kris hanya tersenyum sumringah.
“Eh… kalian ada bertemu dengan Lu Han, Lay dan yang
lain tidak? Katanya mereka juga pergi jalan-jalan kemari…” tanya Kris.
“Mmm… kalau Lu Han atau Lay kami dari tadi tidak
melihat mereka… kau tahu saja kan berjalan-jalan di tempat ramai seperti acara
pameran ini sangat susah untuk mencari mereka dengan cepat. Apalagi tempat
pameran di sini lokasinya sangat luas…” jawab Min Yeol.
“Ne, bahkan untuk mencari toilet pun sangat susah
menemukannya karena saking luasnya tempat ini. Tapi kami tadi baru saja bertemu
dengan Su Ho hyung, dia pergi kemari dengan yeojanya. Oiya, bagaimana dengan…
ehem… itu… malam pertama kalian?” tanya Chanyeol tersenyum jahil.
“Ah! Ne! bagaimana? Apakah ada membuahkan hasil?”
tambah Min Yeol penasaran. Kris dan Soora pun tersentak, mereka saling
bertatapan beberapa saat.
“Ehem… Eee… ne, Soora baru saja melakukan tes urin
beberapa hari yang lalu karena ia sempat mual-mual setelah sekitar 2 minggu
kami… yaa… kalian tahu lah. Dan ternyata Soora hamil” jawab Kris agak malu untuk
menjawabnya, sedangkan Soora hanya menundukkan kepalanya menahan malu.
“Mwo? Jinjjayo??? wuaahhh… chukhae!!!^O^” ucap Min
Yeol dan Chanyeol berbarengan. Mereka berdua menjabat tangan Kris dan Soora
bergantian.
“N-ne… gomawo… hehehe…” sahut keduanya kikuk.
Mereka pun berbincang-bincang sambil berkeliling di pameran itu dan sesekali
berhenti untuk melihat barang-barang pameran dan membelinya. Setelah puas,
mereka pun berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.
4 bulan kemudian…
“Oppa… aku ingin sekali makan buah mangga muda.
Oppa tolong belikan yaa? jebaaalll>O<” rengek Soora manja. Kris menghela
nafas panjang. Semenjak kehamilan Soora yang menginjak 4 bulan, kelakuan yeoja
itu semakin menjadi. Mulai dari sering tidak mau makan, meminta Kris melakukan keinginannya
yang tergolong aneh, sampai meminta sesuatu yang terkadang aneh dan susah untuk
di dapatkan oleh suaminya. Kris pun di buat kewalahan oleh yeoja itu.
“Hhh~ ne, ne… aku akan membelikannya untukmu. Tapi
kau harus makan yang banyak dan minum susumu! Oke?!” ucap Kris.
“Ne, oppa… arraseoh^^” jawab yeoja itu riang. Kris
pun tersenyum dan mengacak rambut Soora pelan.
~~~~~~
Kris kini tengah sibuk memilih buah
mangga pesanan Soora di toko buah. Namja itu terlihat bingung memilih-milih
buah mangga yang sesuai dengan keinginan istrinya. Setelah beberapa menit
memilih, Kris pun mengambil beberapa buah mangga muda yang segar.
“Ajumma, tolong bungkus yang ini” ucap Kris dan
seorang yeoja bersamaan kepada si penjual. Kris pun menoleh kepada yeoja itu
begitu juga sebaliknya.
“Eh? Kris?”
“Ga Yeol?” ucap mereka berdua berbarengan. Mereka
terkejut namun sedetik kemudian mereka tertawa bersama.
“Wah, ternyata kita bertemu lagi yaa, Kris…” ucap
Ga Yeol tersenyum manis.
“Ne, tidak ku sangka kita bertemu kembali. Padahal
terakhir kita bertemu sudah sekitar beberapa bulan yang lalu” sahut Kris.
“Hehehe, ne. Kau sedang membeli buah apa?
Sepertinya banyak sekali”
“Eh? ne… aku sedang membelikan buah mangga pesanan
istriku. Dia sangat ingin sekali makan buah ini, jadi aku membelikannya” sahut
Kris tersenyum. Raut wajah Ga Yeol seketika berubah, namun dengan cepat yeoja
itu kembali bersikap biasa.
“Ehem… begitukah? Wah… aku tidak menyangka kalau
kau memiliki sifat yang pengertian terhadap istrimu. Aku baru mengetahuinya”
puji Ga Yeol. Kris hanya tersenyum malu-malu.
“Oiya, apakah kau mau minum kopi dan bersantai
sebentar denganku? Sudah lama kita tidak bertemu, aku jadi ingin bernostalgia
denganmu. Otte?” tawar yeoja itu. Kris berpikir sejenak, namja itu agak ragu
untuk menerima tawaran Ga Yeol karena ia khawatir dengan Soora yang menunggunya
di rumah.
“Eehh… bagaimana yaa?” ucap Kris bingung.
“Ayolah… sebentar saja. Lagipula kita kan tidak
sering melakukan hal ini dan kita juga tidak tahu kapan kita akan bertemu
kembali. Yaa? jebaaallll>O<” pinta yeoja itu memelas. Kris pun akhirnya
mengangguk pasrah. Mereka berdua pun pergi menuju café langganan Kris dan
teman-temannya setelah sebelumnya mereka membayar buah yang mereka beli.
“Kris… neo gwaenchana?” tanya Ga Yeol kepada Kris.
“Eh? n-ne… g-gwaenchana” sahut Kris gelagapan.
“Jinjja? Tapi kenapa dari tadi ku lihat kau seperti
sedang memikirkan sesuatu. Kau sedang ada masalah? Ceritakan saja padaku,
mungkin aku dapat membantu” ucap Ga Yeol tersenyum lembut membuat Kris
terhanyut selama beberapa saat.
“A-aniyo… nan gwaenchana. Mian sudah membuatmu
bingung. Oiya, begaimana keadaan orangtuamu?” tanya Kris mengalihkan
pembicaraan.
“Mmm… baik. Mereka sangat rindu padamu, apalagi
ketika aku bercerita tentang pertemuan kita di sini beberapa bulan yang lalu
mereka menjadi semakin ingin melihatmu” jawab yeoja itu.
“Begitukah? Heheheh… katakan pada orangtuamu kalau
aku juga rindu pada mereka”
“Emh, tentu. Haahh… aku masih tidak menyangka kalau
kita bertemu kembali di saat seperti ini. Sungguh di luar dugaan, apa mungkin
itu tandanya kalau kita berjodoh yaa?” gumam yeoja itu.
“Mwo? Apa katamu tadi?” tanya Kris terkejut.
“Hehehe… bercanda. Kau ini segitunya sekali sih!”
omel Ga Yeol. Kris hanya cengengesan(?) sambil menggaruk kepalanya yang tidak
gatal.
“Ehem… Kris… aku ingin mengatakan sesuatu padamu.
Aku… aku ingin minta maaf padamu” ucap yeoja itu menundukkan kepalanya.
“Minta maaf? untuk apa?”
“Emm… yaa… minta maaf karena telah meninggalkanmu
ke Australia tanpa memberitahumu. Aku… aku benar-benar menyesal telah melakukan
itu padamu. Sebenarnya aku tidak bermaksud untuk meninggalkanmu atau bahkan
mengakhiri hubungan kita. Aku hanya tidak ingin membuatmu sedih karena
kepergianku ke Australia untuk melanjutkan sekolahku di sana. Itu saja tidak ada
yang lain…” ucap yeoja itu menjelaskan. Kris hanya terdiam mendengarnya.
“Ini pesanannya tuan, nona… selamat menikmati” ucap
pelayan café yang datang mengantarkan pesanan mereka.
“Ne, kamsahamnida…” sahut keduanya. Mereka pun
meminum minuman pesanan masing-masing. Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada
seseorang yang sedang mengamati mereka dari kejauhan. Orang itu menggeram kesal
sambil mengepalkan kedua tangannya kuat. Orang itu pun kemudian pergi
meninggalkan Kris dan Ga Yeol.
Esok harinya, Soora akan pergi
memeriksakan kandungannya ke RS dan di temani oleh Kris, suaminya. Karena
kebetulan ini adalah hari minggu, jadi mereka berdua tidak turun bekerja
sehingga memiliki waktu luang untuk sekalian berjalan-jalan. Mereka berdua
sudah bersiap-siap dan memasuki mobil kemudian menuju RS.
“Bagaimana dok?” tanya Kris saat dokter telah
selesai memeriksa Soora.
“Keadaan bayinya baik-baik saja. Tapi sepertinya
nyonya Soora keadaannya kurang sehat ya? Tubuhnya terlihat lesu…” jawab dokter.
“Ah, ne… beberapa minggu ini dia jarang mau makan.
Nafsu makannya sangat menurun, saya juga sampai kewalahan memintanya makan, dia
hanya mau makan beberapa sendok saja” jawab Kris. Soora hanya menyengir kuda
mendengar ucapan suaminya.
“Oooh… mungkin itu karena pengaruh kehamilannya,
itu wajar. Setiap wanita yang hamil pasti akan merasakan hal yang sama
sepertinya. Tapi usahakan agar nyonya Soora tetap tidak kekurangan asupan gizi
karena itu akan sangat berpengaruh dengan kandungannya. Ada baiknya jika nyonya
mengkonsumsi sayur dan makanan lain yang mengandung banyak vitamin dan nutrisi
yang cukup, dan juga jangan lupa minum susu untuk ibu hamil…” ucap dokter
kepada mereka berdua.
“Ne, kami mengerti. Kamsahamnida… kalau begitu kami
permisi dulu. Annyeonghaseyo” ucap Kris dan Soora pamit. Mereka berdua pun
keluar dari ruangan dokter itu.
“Oppa, rasanya aku ingin makan ice cream… kita beli
yaa? jeballl…>.<” pinta Soora memelas.
“Aisshh… ne, ne… kajja, kita beli” sahut Kris
tersenyum. Ia memang tidak bisa menolak permintaan istrinya jika sudah seperti
ini. Mereka berdua pun berjalan keluar RS.
“Kris” panggil seseorang dari arah belakang mereka.
“Ga Yeol?” ucap Kris terkejut. ‘Ga Yeol? Siapa dia?
ada hubungan apa dia dengan Kris oppa? Sepertinya mereka dekat sekali’ pikir
Soora dalam hati.
“Annyeong… sedang apa kau di sini? Dia siapa?
Istrimu ya?” tanya Ga Yeol bertubi-tubi.
“Ah, ne… perkenalkan ini Soora, istriku. Soora, ini
Ga Yeol… dia adalah… Ee…” ucap Kris tercekat. Namja itu bingung kata apa yang
pas untuk melanjutkan kalimatnya barusan.
“Ah, jonenun Park Ga Yeol imnida… aku adalah mantan
yeojachingunya Kris^^” sahut yeoja itu tersenyum sumringah. DEG… jantung Soora
seakan berhenti berdetak saat itu juga ketika mendengar ucapan Ga Yeol. Kris
menatap Soora khawatir.
“Ahh… hehehe… sudahlah, itu sudah lama berlalu”
ucap Kris merangkul tubuh Soora. Soora pun hanya tersenyum kaku.
“Hehehe… iya juga sih… oiya, kalian sedang apa
kemari?” tanya Ga Yeol penasaran.
“Eh? Eee… itu, kami baru saja selesai memeriksa
kandungan Soora…” jawab Kris. Raut wajah Ga Yeol seketika berubah. Mereka
berdua menatap yeoja itu heran.
“Begitukah?”
“Emh, kalau tidak salah mungkin sudah sekitar 4
bulan. Iyakan sayang?” ucap Kris kepada Soora yang sedari tadi menundukkan
kepalanya untuk menyembuyikan rasa cemburunya.
“Eh? n-ne oppa…” jawab Soora gelagapan.
“Begitu yaa? kalau begitu chukhae… aku turut senang
mendengarnya^^… yasudah, aku pergi dulu yaa… annyeong” ucap yeoja itu berjalan
menjauh, namun baru beberapa langkah tiba-tiba yeoja itu terjatuh. Sontak Kris
pun berlari mendekat kearah Ga Yeol tanpa mengingat kehadiran Soora, istrinya
sendiri di tempat itu.
“Ya! Neo gwaenchana? kenapa kau bisa terjatuh huh?”
tanya Kris cemas. Rasa khawatir tergambar jelas di wajah tampan namja itu.
“Akh… aku tidak tahu. Sepertinya ini karena
lantainya licin, aku jadi terpeleset…” jawab Ga Yeol terdengar manja. ‘cih!
Apa-apaan yeoja ini! Bisa-bisanya dia mencari perhatian oppa!! Apa dia tidak
ingat kalau Kris oppa sudah punya istri? Bahkan istrinya ada di depan matanya!
Aku!!! Aku istrinya!!’ pekik Soora dalam hati. Soora hanya terdiam menatap Ga
Yeol tidak suka.
“Kau bisa berdiri? Mari ku bantu” tawar Kris
berusaha membangunkan Ga Yeol.
“Akhh… aduuhhh… sakit sekaliii! kaki ku sepertinya
terkilir…” sahut Ga Yeol meringis. Kris pun menggendong Ga Yeol ala bridal
style. Soora terkejut melihatnya.
“O-oppa… a-apa yang kau lakukan?” tanya Soora
kaget.
“Aku akan membawanya ke UGD dan mencarikannya obat
dulu. Kakinya terkilir” jawab Kris serius.
“Ta-tapi oppa… dia hanya terkilir. Itu kan hanya
masalah kecil, kenapa oppa harus menggendongnya seperti itu?” tanya Soora tidak
terima.
“Hanya terkilir katamu? Ini sangat berbahaya kalau
di biarkan begitu saja! Kau ini bagaimana sih?! kau lihat kan dia tidak bisa
berjalan sekarang? mengertilah sedikit!” ucap Kris dengan nada tinggi kepada
Soora. Namja itu pun berjalan menuju UGD yang terletak tidak jauh dari tempat
mereka dan meniggalkan Soora. Dengan terpaksa Soora pun mengikuti Kris dari
belakang.
Setelah sampai, kaki Ga Yeol pun di
obati. Kris ikut mengobati kaki yeoja itu dengan sangat hati-hati. Belum lagi
sedari tadi Ga Yeol menatap Kris sambil tersenyum. Melihat itu Soora pun merasa
tidak tahan dan rasa cemburunya semakin bertambah.
“Oppa… ayo kita pulang. Aku tidak tahan terus
mencium aroma rumah sakit” ucap Soora memohon.
“Tunggu sebentar, aku sedang mengobati Ga Yeol.
Bersabarlah sedikit! Kalau kau tidak tahan dengan bau rumah sakit, kau tunggu
saja di mobil. Nanti aku menyusul” sahut Kris tanpa menoleh ke Soora sedikit
pun.
Soora pun terdiam. Dengan lunglai
yeoja itu berjalan keluar ruang UGD meninggalkan Kris dan Ga Yeol. Setelah
beberapa saat, Kris pun selesai mengobati Ga Yeol.
“Nah, sudah selesai… sekarang bagaimana? Sudah
mendingan?” tanya Kris.
“Emh. Gomawo…” jawab yeoja itu tersenyum sambil
menggenggam erat tangan Kris.
“Ne, cheonma. Mmm… kalau begitu aku pergi duluan
yaa… Soora sudah menungguku di mobil” ucap Kris seraya melepaskan genggaman Ga
Yeol dan berjalan pergi, namun dengan cepat Ga Yeol berdiri dan menahan kembali
lengan Kris.
“Jangan pergi… ku mohon. Tetaplah di sisiku…” ucap
Ga Yeol memohon. Kris menatap yeoja itu kaget.
“M-mwo? Apa yang kau katakan barusan? Kau? Bukankah
kakimu sedang terkilir? Kenapa kau bisa berdiri?! Kau membohongiku!”
“Kris, dengar penjelasanku dulu. Aku terpaksa
melakukannya karena-“
“Karena apa?!!! Karena kau tidak suka dengan
kehadiran istriku?! Keterlaluan kau Ga Yeol! Tega-teganya kau melakukan ini
padaku dan Soora!” bentak Kris mulai emosi. Kris pun berjalan menjauh dari Ga
Yeol namun lengannya di tahan oleh yeoja itu.
“Ku mohon, jangan pergi… aku memerlukanmu Kris, aku
mencintaimu… kembalilah padaku… aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi
seperti waktu itu”
“Apa yang kau katakan barusan!? Kau gila? Aku ini
sudah menikah Ga Yeol! Aku sudah punya istri!”
“Kalau begitu tinggalkan dia… kemudian kita berdua
memulai semuanya dari awal. Aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi...” ucap
yeoja itu meyakinkan.
“MWO?! Ga Yeol, kau… kau benar-benar gila! Aku
tidak mau melakukan itu!”
“Wae? Apa karena kau sudah tidak mencintaiku lagi?
Apa karena aku meninggalkanmu ke Australia tanpa pamit jadi kau membenciku?
Begitu?!” ucap yeoja itu mulai menangis. Kris pun mengacak rambutnya frustasi.
“Aniyo. Bukan begitu… aku sama sekali tidak
membencimu, aku bisa memaklumi kejadian itu tapi… satu hal yang membuatku kecewa
padamu adalah… saat kau di sana, kau tidak pernah sekalipun memberitahukan
keadaanmu. Bahkan yang lebih parahnya sekarang kau membohongiku dengan aktingmu
itu!”
“Miahae Kris, aku minta maaf kalau itu yang
membuatmu marah… aku janji tidak akan mengulanginya. Ku mohon kembalilah
bersamaku…”
“Mianhae… tapi aku tidak bisa. Sudahlah, lebih baik
aku pergi saja, jaga dirimu baik-baik…” ucap Kris berusaha melepaskan genggaman
Ga Yeol.
“Kris! Kenapa kau begitu berubah sekarang?
memangnya seberapa pentingnya sih yeoja murahan itu sampai-sampai kau seperti
ini?!” bentak Ga Yeol.
Plakk… Kris menampar wajah yeoja itu di hadapan
semua orang yang ada di UGD.
“Jaga mulutmu Ga Yeol! Soora bukan yeoja murahan
seperti yang kau katakan barusan! Dia adalah isrtiku dan aku sangat
mencintainya! Sekali lagi kau berani mengatainya seperti tadi, sama saja
artinya dengan menghinaku! Dan aku tidak akan tinggal diam, ingat itu!” ucap
Kris dingin lalu berjalan meninggalkan Ga Yeol yang terdiam kaku.
Soora terus berlari menyusuri jalan
tanpa tahu arah tujuan. Sesekali yeoja itu mengusap kasar air mata yang
mengalir di wajah cantiknya. Tiba-tiba yeoja itu melihat sebuah restoran yang
tidak jauh dari tempatnya berdiri, yeoja itupun berjalan menuju restoran itu.
“Selamat datang… eh? Soora-ssi? tumben kau kemari,
dimana Kris hyung?” ucap D.O. Namja itu bekerja sebagai pelayan di restoran
itu.
“…” Soora hanya diam, yeoja itu tidak tahu ingin
menjawab apa.
“Kau kenapa? Matamu sembab, kau habis menangis?”
tanya D.O khawatir.
“D.O-ssi… apakah aku egois?” tanya yeoja itu balik.
Wajahnya kembali di banjiri air mata. D.O pun membawa Soora menuju sebuah meja
pengunjung yang kosong dan duduk di kursinya.
“Ceritakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?”
ucap D.O lembut. Soora pun menceritakan kejadian yang dialaminya barusan.
~~~~~~
“Selamat dat- Kris hyung? Mau apa kau kemari?”
tanya D.O ketus saat melihat kehadiran Kris.
“D.O-ya, apa kau ada melihat Soora melewati jalan
ini? Atau mampir kemari? aku sedari tadi mencarinya, tapi tidak ketemu”
“Soora tadi memang ada kemari, dia juga bercerita
padaku tentang pertemuan kalian dengan Ga Yeol di Rumah Sakit…” jawab D.O
dingin.
“Jinjja? Sekarang dimana dia?” tanya Kris khawatir.
“Untuk apa hyung mencarinya? Bukankah hyung lebih
senang bersama Ga Yeol? Apa hyung tau? saat dia datang kemari wajahnya
benar-benar sedih… dia sangat terluka melihat kedekatanmu dan Ga Yeol, hyung!
Kenapa kau melakukan hal itu padanya? Hyung tahu kalau Soora hamil, tapi kenapa
hyung malah menyakiti hatinya? Kau keterlaluan hyung!” bentak D.O.
“Mianhae… aku tahu yang ku lakukan salah. Tapi aku
hanya bermaksud untuk menolong Ga Yeol yang terluka, itu saja dan aku juga baru
tahu kalau ternyata Ga Yeol membohongi kami berdua dengan berpura-pura terjatuh
agar aku menolongnya dan membuat Soora cemburu. Sekarang ku mohon, beritahu aku
dimana Soora? Jebal…” pinta Kris memelas. D.O yang tidak tega pun memberitahu
kemana Soora pergi, Kris pun bergegas melajukan mobilnya untuk mencari Soora di
tempat yang D.O katakan.
Soora kini tengah berjalan di
sekitar Illsan lake park. Tempat itu adalah tempat dimana Kris melamarnya dan
di tempat itu pula ia dan Kris melakukan first kiss mereka berdua. Soora berjalan
dengan pelan, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa lembut wajahnya.
Tiba-tiba yeoja itu melihat sepasang kekasih yang sedang bercanda ria sambil
menyuapi pasangannya dengan permen kapas, mengingatkan kembali kenangannya
ketika ia dan Kris juga pernah melakukan hal yang sama seperti itu.
“Oppa, aku mau permen
kapas itu!”
“Kau mau? Kajja! Kita
beli..”
“Chagi, permen kapasku
habis… aku minta punyamu ya?”
“Mwo? Cepat sekali!
Aisshh… geurae, tapi bayar yaa…”
“Ya! Kau ini!”
“Hahaha” Tanpa terasa semua kenangannya dengan Kris terputar
kembali begitu saja di otaknya. Soora tersenyum kecil mengingatnya.
“Ya! Neo gwaenchana?
kenapa kau bisa terjatuh huh?”
“Kau bisa berdiri?
Mari ku bantu”
“O-oppa… a-apa yang
kau lakukan?”
“Aku akan membawanya
ke UGD dan mencarikannya obat dulu. Kakinya terkilir”
“Ta-tapi oppa… dia
hanya terkilir. Itu kan hanya masalah kecil, kenapa oppa harus menggendongnya
seperti itu?”
“Hanya terkilir katamu? Ini sangat berbahaya
kalau di biarkan begitu saja! Kau ini bagaimana sih?! kau lihat kan dia tidak
bisa berjalan sekarang? mengertilah sedikit!”
“Tunggu sebentar, aku sedang mengobati Ga
Yeol. Bersabarlah sedikit! Kalau kau tidak tahan dengan bau rumah sakit, kau
tunggu saja di mobil. Nanti aku menyusul” Tiba-tiba yeoja itu kembali teringat dengan kejadian
dimana Kris membentaknya dan mengacuhkannya saat di Rumah Sakit. Air mata yeoja
itu kembali mengalir, hatinya kembali sakit mengingat semua kenyataan yang
dialaminya sekarang.
“Mianhae oppa… ini semua salahku, aku memang yeoja
egois. Aku memang tidak tahu diri! Seharusnya aku memaklumi keadaan Ga Yeol,
tapi aku justru cemburu karena hal itu. Aku memang istri yang bodoh… hiks…
maafkan aku oppa. Aku tidak bermaksud untuk menyusahkan oppa, aku… aku hanya
ingin mengingatkan yeoja itu kalau oppa sudah bukan miliknya lagi, aku hanya
ingin menjunjukkan pada oppa kalau sebagai istri aku merasa cemburu dengan
kemesraan kalian karena aku takut kalau oppa akan meninggalkanku dan kembali
dengannya… hiks…” gumam Soora pelan. Yeoja itu melepaskan kalung yang di belikan
Kris saat mereka berbelanja di mall dan menggenggamnya erat. Yeoja itu kemudian
bersiap akan melemparkan kalung itu ke danau yang ada di hadapannya.
“Soora! Apa yang kau lakukan!?” bentak Kris
tiba-tiba menahan lengannya yang akan melemparkan kalung itu.
“O-oppa?” ucap Soora terkejut.
“Kau kenapa huh?! Kenapa kau mau membuang kalung
ini?!”
“A-aku… aku tidak pantas menerimanya oppa. Aku bahkan
tidak bisa menjadi istri yang baik, aku terlalu egois…” ucap yeoja itu terbata.
“Soora… itu bukan salahmu, aku minta maaf… aku tahu,
aku salah sudah membentakmu tadi”
“Aniyo oppa… ini semua salahku, aku bukan yeoja
yang pantas untuk oppa… lebih baik kita bercerai saja”
“ANDWAE! SOORA! KAU TIDAK BOLEH BERKATA SEPERTI
ITU! Aku mencintaimu Soora! Aku tidak ingin berpisah denganmu! Cukup sekali aku
merasakan kehilangan orang yang aku cintai! Aku tidak ingin itu terjadi lagi…”
“Aniyo oppa… aku tidak pantas mendapatkan cinta
dari oppa. Lebih baik kita akhiri saja semuanya demi kebaikan kita!”
“Aniyo, Soora… dengarkan aku-“
“Pergilah oppa! Aku sedang tidak ingin di ganggu
sekarang!”
“Tapi Soora-“
“KU BILANG PERGI!!! Akhh… perutku sakit…” ucap
Soora tiba-tiba meringis kesakitan.
“Soora! Kau kenapa?” tanya Kris khawatir.
“Tidak tahu oppa… perutku tiba-tiba sakit… hiks…
hiks…”
“A-apa ini? Da-darah? Soora, bertahanlah! Kita ke
Rumah Sakit sekarang…” ucap Kris panik saat melihat darah yang mengalir deras
dari tubuh bagian bawah istrinya. Kris pun bergegas menggendong Soora ke
mobilnya dan membawa yeoja itu ke Rumah Sakit.
Kris terus gelisah menunggu di depan
ruang periksa. Namja itu bergerak tidak karuan, pikirannya semakin kacau. Ia
takut sesuatu hal yang buruk menimpa Soora, istrinya.
“Kris, bagaimana keadaan Soora?” tanya eomma Soora
yang baru saja datang bersama suaminya dan orangtua Kris.
“Ne, apa yang sebenarnya terjadi dengan Soora?”
timbrung eomma Kris. Kris terlihat bimbang untuk menjawab.
“Molla… aku juga tidak tahu. Tapi… tadi aku melihat
darah mengalir di sekitar kedua kakinya… aku takut eomma. Ini semua salahku…
aku bukan suami yang baik. Mianhae… maafkan aku eomma, appa…” ucap Kris merasa
bersalah. Eommanya mengelus pelan pundak namja itu, mencoba untuk
menenangkannya. Tidak lama kemudian, dokter yang memeriksa Soora pun keluar
dari ruangan.
“Dokter, apa yang terjadi dengan istri saya? Dia
baik-baik saja kan?” tanya Kris cemas. Dokter itu menghembuskan nafas pelan.
“Istri anda baik-baik saja. Tapi…” jawab dokter itu
tercekat.
“Tapi? Tapi apa dok?” tanya eomma Soora bingung.
“Nyonya Soora mengalami pendarahan yang cukup hebat
dan… bayinya tidak bisa di selamatkan” ucap dokter itu pelan.
“Mwo?!!” ucap semuanya terkejut bukan main terlebih
Kris.
“Ma-maksud dokter… So-Soora… ke-guguran?” tanya
Kris lemas. Dokter itu mengangguk pelan.
“Dokter, apa saya bisa bertemu istri saya?”
“Ne, tapi tolong jangan terlalu sering mengajaknya
berbicara karena ia masih lemah. Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu”
“Ne, kamsahamnida” sahut Kris dan yang lainnya.
Kris pun bergegas menemui Soora.
“Soora…” panggil Kris pelan.
“Oppa… apa yang dokter katakan pada oppa? Apa yang
terjadi padaku oppa?”
“Dokter bilang… kau mengalami pendarahan dan… anak
kita… tidak bisa di selamatkan” jawab Kris lemas.
“M-mwo? Ma-maksud oppa… a-aku… k-keguguran?” tanya
yeoja itu dengan suara begetar. Kris mengangguk lemah.
“Hah! oppa pasti berbohong! Dokter pasti tidak
berkata seperti itu! Oppa hanya mengarang kan?! oppa berbohong kan padaku?!
Oppa pasti berbohong!!! Oppa bohong!!” ucap Soora histeris. Yeoja itu tidak
percaya dengan apa yang di dengarnya barusan.
“Aniyo Soora. Aku tidak berbohong. Dokter yang
mengatakannya padaku barusan”
“Hahahah… aku tidak percaya! Oppa pasti bohong!!!
Eomma, apa yang di katakan Kris oppa itu tidak benar kan?! dokter tidak berkata
seperti itu kan eomma?” ucap Soora mulai menangis.
“Soora, tenanglah nak. Kau harus kuat… kau harus
tegar” sahut eomma Kris. Soora menggeleng kuat.
“Aniyo! Ini tidak benar! Kalian semua bohong!! Itu
tidak mungkin! Oppa, ku mohon jangan bercanda…”
“Mianhae yeobo… ini semua salahku…” ucap Kris
pelan, namja itu semakin merasa bersalah melihat Soora yang begitu terpukul.
“ANIYO! INI TIDAK MUNGKIN! Aku tidak mau kehilangan
anak kita oppa!! Dokter! Kembalikan anakku! Oppa, anak kita oppa!! Dokter!!! Ku
mohon kembalikan anakku!!! Hiks… hiks… dokter… ku mohon… hiks…” Kris pun
memeluk tubuh Soora erat, berusaha untuk menenangkan yeoja itu.
“Oppa… anak kita… dokter… kembalikan anakkuuu… hah,
hah… hiks…” yeoja itu terus menangis histeris. Kris pun mempererat pelukannya
pada istrinya.
“Soora…” panggil Min Yeol khawatir. Yeoja itu
datang bersama Chanyeol, tunangannya dan juga teman-teman Kris yang lain.
“Min Yeol… hiks… anakku… hiks…” ucap Soora terus
menangis. Min Yeol pun memeluk Soora erat.
“Ada apa Soora-ya? Apa yang terjadi pada anakmu?”
tanya Min Yeol panik.
“A-aku… dokter bilang aku keguguran dan anakku…
anakku tidak bisa di selamatkan… hiks…” jawab Soora menangis semakin kencang.
Semua teman-teman Kris pun terkejut termasuk Chanyeol dan Min Yeol.
“Ssssttt… uljima… tenangkanlah dirimu Soora-ya… kau
harus kuat. Ini semua bukan akhir dari segalanya” ucap Min Yeol menenangkan.
BUKK… tiba-tiba Chanyeol menampar wajah Kris dengan
kencang hingga membuat sudut bibir Kris berdarah. Sontak semuanya terkejut
melihat hal itu, termasuk Kris sendiri.
“Ada apa denganmu Chanyeol?!!! Kenapa kau tiba-tiba
menamparku?!! Apa salahku padamu???!!!” bentak Kris geram dan hendak memukul
kembali Chanyeol namun di cegah oleh yang lainnya.
“Ada apa denganku?!!! Aku tidak apa-apa, tapi kau
yang kenapa-kenapa!!! Kau tidak punya salah denganku tapi kau melakukan
kesalahan besar pada Soora, istrimu sendiri!!!” bentak Chanyeol balik.
“Apa maksudmu Chanyeol-ah? Memangnya Kris melakukan
kesalahan apa pada Soora?” tanya Su Ho tidak mengerti.
“Kemarin Chanyeol oppa tidak sengaja melihat Kris
sedang duduk berdua di café bersama Ga Yeol saat Chanyeol oppa ingin membeli
minuman di café itu” sahut Min Yeol yang masih menenangkan Soora. Semuanya terkejut
dan menatap kearah Kris termasuk Soora.
“Apakah itu benar Kris?” tanya Lu Han memastikan.
“Ne” jawab Kris pelan. Semua teman Kris menghela
nafas panjang. Pandangan mereka kemudian tertuju pada Soora yang kelihatannya
begitu shock dan amat terluka.
“Soora… maafkan aku… saat itu kami hanya mengobrol
biasa. Kami tidak sengaja bertemu di toko buah dan itu semua benar-benar bukan
keinginanku” ucap Kris menjelaskan seraya berjalan mendekat kearah Soora.
“Jangan mendekat!” perintah Soora cepat.
“Soora, aku minta maaf… aku bisa jelaskan
semuanya…”
“Tidak! Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi oppa…
bagiku semuanya sudah jelas! tidak ada yang perlu di bahas lagi! Sekarang lebih
baik oppa pergi!” ucap Soora tanpa melihat wajah Kris. Yeoja itu benar-benar
tidak sanggup bila harus melihat wajah suaminya karena itu hanya akan menambah
luka perih di hatinya.
“Aniyo! Aku tidak akan pergi sebelum kau mau
memaafkanku, Soora! Ini semua salah paham… aku tidak ada niat sedikitpun untuk
mengkhianatimu karena aku mencintaimu!” ucap Kris memegang kedua bahu istrinya
lalu menghadapkan wajah cantik yeoja itu kearahnya.
“Aku sangat mencintaimu Soora… pada awalnya aku
memang masih sulit untuk melupakan Ga Yeol, namun ketika aku menyadari betapa
besarnya cintamu padaku, aku pun kini tahu kalau belahan jiwaku yang
sesungguhnya adalah kau… Kang Soora” lanjut Kris mengelus pipi yeoja itu
lembut. Soora menggerakkan tangannya perlahan untuk memegang tangan Kris yang
berada di wajahnya.
“Maaf sudah membuatmu menangis dan terluka…
semuanya karena aku. Aku sudah membuatmu menangis, aku sudah membuat hatimu
terluka, dan aku juga yang menyebabkan kita kehilangan anak kita… mianhae… aku
benar-beanr menyesal, jeongmal mian-“ ucapan Kris terputus saat Soora
menciumnya kilat.
“Aku sudah memaafkanmu oppa… sekarang aku juga
sudah merelakan kepergian anak kita… jadi oppa berhentilah meminta maaf dan
menyalahkan diri oppa sendiri, ne?” sahut yeoja itu berusaha tersenyum meskipun
air mata masih menglir dari kelopak matanya. Kris balas tersenyum dan
menganggukkan kepalanya.
“Ne, yeobo. Aku tidak akan melakukannya… jangan
menangis lagi ne? kita harus yakin kalau ini semua bukan akhir dari segalanya seperti
yang di katakan Min Yeol. Kita juga harus yakin kalau kita bisa kembali
memiliki anak jika Tuhan berkehendak…” ucap Kris memeluk tubuh istrinya lembut.
“Ne, oppa… aku percaya itu” sahut yeoja itu
membalas pelukan suaminya. Min Yeol, Chanyeol, dan yang lainnya pun tersenyum
senang melihat Kris dan Soora kembali akur dan baik-baik saja.
~~~~~~
1 tahun kemudian…
“Appa… ayo kita naik ayunan itu…” pinta seorang
namja kecil kepada ayahnya.
“Geurae, tapi kita harus bantu eomma menata makanan
dulu, ok?”
“Ne…^^”
“Yi Hwan, appa! Apa yang kalian lakukan? Cepat
tolong eomma…”
“Ne…” sahut kedua namja itu seraya berjalan.
“Eomma, setelah ini Yi Hwan dan appa ingin main
ayunan. Boleh kan eomma?” tanya anak itu kepada eommanya saat mereka sedang
menyantap makanan.
“Ne, tapi cepat habiskan dulu makananmu” sahut
yeoja itu dan di balas anggukan anaknya.
“Soora, kau sudah meminum susumu kan?” tanya sang
suami. Ya, mereka adalah Kris dan Soora. Kini mereka telah mempunyai seorang anak
laki-laki yang begitu tampan bernama Kang Yi Hwan, bahkan Soora saat ini tengah
mengandung anak ke-2 mereka.
“Ne, oppa. Aku sudah meminumnya… oppa tenang saja”
jawab Soora santai.
“Eomma, appa… apakah adikku nanti yeoja atau namja?
Kapan dia lahir? Apakah masih lama?” tanya Yi Hwan antusias.
“Mmm… appa tidak tahu, memangnya Yi Hwan ingin adik
yeoja atau namja?”
“Hmm, kalau Yi Hwan ingin adik yeoja…”
“Kenapa Yi Hwan ingin adik yeoja?” tanya Soora
penasaran.
“Karena menurut Yi Hwan, kalau punya adik yeoja itu
pasti menyenangkan karena wajahnya manis dan lucu… nanti Yi Hwan akan menemaninya
bermain boneka dan mengajaknya bermain ayunan bersama” jawab namja cilik itu
tersenyum senang. Kris dan Soora tersenyum lembut mendengar ucapan anak mereka.
Setelah selesai makan, mereka pun
bermain ayunan bersama. Karena saat ini sedang liburan musim semi, jadi mereka
memutuskan untuk berpiknik di Illsan lake park.
“Eomma, appa… Yi Hwan ingin bermain di sana boleh
ya?” ucap Yi Hwan menunjuk tempat yang di maksudnya.
“Ne, jangan jauh-jauh ya!” sahut mereka berdua dan
dibalas anggukan si anak.
“Soora…” panggil Kris kepada Soora yang sedang asik
bermain ayunan di sampingnya. Yeoja itu menoleh padanya.
Hening sejenak…
“Waeyo oppa? Kenapa kau menatapku seperti it-“
ucapan Soora terhenti ketika Kris memeluk erat tubuhnya.
“Aku masih tidak menyangka kalau kita sudah
memiliki anak sekarang. Aku sangat bahagia…” ucap Kris pelan.
“Ne, oppa… aku juga bahagia. Bahkan sangaaaattt
bahagiaaa… ternyata Tuhan mendengarkan do’a kita” sahut Soora tersenyum senang.
Kris melepaskan pelukan mereka, perlahan namja itu mendekatkan wajahnya ke
wajah Soora.
Chu~ Kris mencium kening Soora dengan lembut selama
beberapa saat.
“Saranghae yeobo…” ucap Kris membelai rambut Soora
lembut.
“Na-nado saranghae… oppa…” balas Soora malu-malu.
Wajah yeoja itu memerah. Kris pun kembali memeluk tubuh Soora dengan erat dan dibalas
oleh yeoja itu.
“Eomma, appa… Yi Hwan juga mau di peluk…>O<”
rengek Yi Hwan yang tiba-tiba sudah berada di dekat mereka dan menarik-narik
baju mereka. Kedua orang itu pun melepaskan pelukan mereka.
“Eh? Hehehe… ne, ne… sini, appa gendong” sahut Kris
menggendong anaknya. Mereka pun saling berpelukan dan tersenyum bahagia, kini
hidup Kris dan Soora benar-benar lengkap dan berharga dengan terbentuknya
keluarga kecil baru mereka.
The End…
Now Playing: T-Max_For Once
Hiyaaa… the end jua akhirnya!!!(?) otteyo readers?
Baguskah? Jelekkah? Semoga critanya memuaskan yaa… tdinya ane gk ykin klo ni
crita bkal bsa oneshoot, eh ternyata bisa bkinnya!! Hoyeee!!\>0</ #apaan
cba?=..= Sbenernya ni crita bkinnya rada kebut-kebutan pas di bag. akhir crita soalnya
si bini Kris udah kebelet pngen cpet bca critanya, trus ad dkit perbaikan jga
krna trdapat bnyak ksalahan d bbrapa bag. critany #sok bhs. Indo loe thor!
Mianhae yaaaa klo misalkan critanya gak bagus ato gak seru trus alay-alay
gmnaaaa getoh… nmanya jga buatan bini Chanyeol, adaaaa aja yg kurangnya.
Yaudah, dripda kbnyakan ngerocot trus akhirny mencrot(?)#apaan tuh?O.o?, mnding
ane sudahi aj cuap”ny… kbtulan ane jg mw mangkal(?) ama aa’ yeollie d pasar
senen #mangkal apaan thor?O.o#ada deehhXD Okedeh ane permicin(?) dlu yaa… Jngan
lupa RCL! paipaii~^O^ *bow breng seluruh pemain #eaa
The Venetian: The Venetian, Casino & Resort - JTM Hub
BalasHapusHost 제천 출장마사지 your event at The Venetian, Casino 군산 출장마사지 & Resort in Las Vegas. Experience a luxury hotel and 순천 출장샵 casino along The Strip and explore Las Vegas' 하남 출장안마 most 출장샵