Author

Author

Sabtu, 22 Agustus 2015

[Korean Fanfiction] I LOVE U, YEOBO ~Oneshoot!~


I LOVE U, YEOBO...
Author: Risa YeolYeol
Tittle: I Love U Yeobo…
Main Cast: Kang Soora as You, Kris Exo-M or you bias, Park Ga Yeol
Supp. Cast: Exo member, Soora friends, etc.
Genre: Romance, marriage life, (little bit) sad.#maybe?
Soundtrack: Kim Sungkyu_60 Seconds
Holalaaaaa… apa kabar readers ku tercintaaaahhh^O^??!!#bau mulut loe thor!>< Hehehe, kmpul lgi breng aku bininya aa’ Chanyeol.. ada yg kangen gak ama aku?? Apa? Ada? Banyakk?? Wuaahhh bagus lah klo gitu!!#author gila!!=..=’ Kali ini aku comeback dngan crita pesenan, mmm… bukan! Lebih tepatnya ini FF tuh tantangan(?) dri Han Hyo Mi, bininya Haji Kris(?)#wuyuuuXD Dia minta aku bwt bkin FF yg bsa bkin dia kejang”, panas dingin, dingin panas, anget”, beku(?), apa lagi?? Pokoknya gitu deh!^^ Yaah, kbtulan dia ngomong gitu, yaudah deh, aku bkinin aja.. oiya, mianhae yaa readers klo critanya rada yadong… soalny ni about marriage life^^. Yowess, dri pada klamaan cincau(?), mnding kita lngsung ke KTP aja yah..#TKP wooyyy!!>< Kekekek~ yuk! Mariiiiii..^^~

 ><><><><><><><><><><><
Di sinilah dia, seorang yeoja cantik dengan balutan gaun pengantin putih yang menutupi tubuh langsing dan mulusnya, ia berdiri di altar bersama calon suaminya –Kris. Ya. Dialah Kang Soora, yeoja itu kini tengah sibuk memperhatikan sang calon suami memasangkan sebuah cincin pernikahan mereka setelah sebelumnya yeoja itu sendiri memasangkan cincin ke jari manis calon suaminya.
“Di persilahkan kepada mempelai pria untuk mencium mempelai wanitanya…” ucap pendeta yang memimpin acara pernikahan itu kepada Kris setelah cincinnya terpasang dengan indah di jari manis Soora.
Chu~ Kris pun mencium Soora yang kini telah sah menjadi istrinya di hadapan para tamu undangan yang hadir di acara pernikahan mereka. Lembut dan manis… mungkin itulah yang dirasakan kedua insan yang akan memulai hidup baru mereka itu.
Prokk..prookkk..prookkk… tepuk tangan para tamu undangan pun menggema di penjuru ruangan itu. Kris pun menyudahi ciumannya dan Soora kemudian membagi senyuman bahagia mereka berdua ke semua orang yang hadir di acara mereka.
~~~~~~
“Selamat yaa… akhirnya kalian menikah juga..” ucap Min Yeol, salah satu sahabat Soora tersenyum senang.
“Ne, selamat yaa… kami turut berbahagia…” sahut Chanyeol.
“Ne, gomawo… kami benar-benar berterima kasih karena kalian semua sudah mau datang ke acara pernikahan kami… jeongmal gomawoyo^^…” jawab Soora balas tersenyum bahagia.
“Emh… gomawo karena sudah mau datang ke pesta pernikahanku dan Soora. Kami sangat senang kalian bisa hadir… oh ne! Chanyeol-ah! Kau juga jangan lama-lama yaa tunangannya! Cepatlah menyusul kami, ne!!” ucap Kris tersenyum evil.
“Ya! Hyung tenang saja… aku pasti akan menikahi Min Yeol dan akan segera menyusul kalian… tapi dengan satu syarat! Kalian harus punya anak dulu, baru kami menyusul… hahaha” jawab namja berparas tampan itu tertawa lebar.
“Hahahaha… benar katamu Chanyeol-ah! Kalian berdua harus punya anak dulu, baru kami semua akan menyusul” timbrung Su Ho, salah satu teman Chanyeol dan Kris.
“Ya! Tidak bisa begitu! kalian curang! Kalian pikir membuat anak itu mudah apa?! Enak saja!” protes Kris tidak terima, yang lain hanya bisa tertawa mendengarnya.
“Ya! Tentu saja mudah! Mau ku jelaskan caranya? Begini, di mulai dari tiduran di ranjang… kemudian-“
“Ya! Apa yang kau katakan barusan huh?! Kenapa otakmu jadi yadong begini?!” omel Lay kepada Baekhyun.
“Iya! Kau ini! Menikah saja belum! Jangan-jangan kau pernah melakukannya yaa??? dengan siapa? Jangan bilang kalau kau melakukannya dengan Na Eul?!!” tanya Lu Han curiga.
“Heh?? A-aniyo!!! Tentu saja aku tidak pernah melakukannya! Lagipula mana mungkin aku dan Na Eul melakukan hal seperti itu! Jangankan melakukan hal itu, hanya sekedar untuk ku cium saja dia jarang sekali mau>O<…” jawab Baekhyun mendengus kesal.
“Ya! Tentu saja aku tidak mau! Kau itu bau! Pemalas! Mana mungkin orang cantik sepertiku mau di cium dengan orang bau sepertimu!!XP” sahut Na Eul polos.
“Ya! Kau ini! Aku ini namjachingumu! Bisa-bisanya kau memfitnahku di tengah orang banyak seperti ini huh?!” protes Baekhyun tidak terima sedangkan Na Eul hanya memeletkan lidahnya. 
“Aissshh!! Ya! Ya! Sudah, jangan bertengkar di sini! Tidak enak di dengar tamu lain…” lerai Soora.
“Iya! Kalian ini kalau ingin bertengkar jangan di sini! Ini tempat umum! Nanti saja di rumah” tambah Kris. Semua pun tertawa sedangkan Baekhyun dan Na Eul tertunduk malu.
Setelah beberapa jam, acara pun selesai. Semua teman-teman Kris dan Soora pun pamit untuk pulang, begitu juga dengan para tamu undangan lain. Kris dan SooRa pun pulang ke apartemen baru mereka berdua yang terletak tidak jauh dari tempat acara pernikahan mereka.
“Oppa… kau mandi saja duluan. Aku ingin ganti baju dulu” ucap Soora seraya melepaskan high heels yang di kenakannya.
“Oh, ne..” sahut Kris. Namja itu pun melepas jasnya terlebih dulu kemudian masuk ke kamar mandi yang berada di kamar tidur mereka. Beberapa menit kemudian, Kris pun selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan keadaan topless.
“Kenapa masih belum ganti baju?” tanya Kris bingung saat melihat Soora masih mengenakan pakaian pengantin.
“Eh? Ee.. anu.. itu… aku kesulitan membuka resletingnya…” jawab Soora pelan. Yeoja itu agak terkejut saat melihat keadaan Kris yang topless.
“Begitukah? Perlu ku bantu?” tawar Kris seraya berjalan mendekat kearah yeoja itu.
“Eh? N-ne…” sahut Soora sedikit ragu. Kris kini telah berada di belakang tubuh SooRa, namja itu kemudian menyingkirkan rambut panjang Soora yang menutupi resleting baju istrinya ke depan.
Srreekkk… perlahan Kris membuka resleting baju Soora hingga menampakkan punggung mulus istri tercintanya itu. Dengan susah payah Kris menelan air liurnya saat melihat pemandangan itu. ‘tidak! Jangan sekarang Kris! Tunggu sebentar lagi! Tunggu sampai dia siap!’ ucap Kris dalam hatinya.
“Cukup sampai di situ oppa…” ucap Soora menghentikan aktivitas suaminya. Kris pun menghentikan tangannya.
“Mmm… bi-bisakah oppa berbalik? A-aku ingin…” lanjut yeoja itu gugup. Ia bingung kata-kata apa yang pas ia katakan kepada suaminya.
“Ne, arraseoh…” sahut Kris mengerti. Namja itu pun membalikkan tubuhnya agar tidak melihat Soora. Dengan cepat Soora melepas gaun pengantinnya yang bisa di bilang menyusahkan itu, kemudian ia bergegas memakai handuknya lalu berlari ke kamar mandi.
Clekk… pintu kamar mandi pun tertutup. Kris menghela nafas pelan, ia benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya apabila tadi ia tidak bisa menahan nafsunya. Kris pun berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil kaos putih polos serta celana santai miliknya. Setelah selesai berpakaian, namja itu pun berjalan menuju ruang tengah untuk sekedar menonton Tv.
“Eh? kosong? Hmm… mungkin oppa sedang di ruang tengah” gumam Soora saat keluar kamar mandi. Ia pun berjalan kearah lemari pakaian dan mengambil bajunya. Setelah selesai, yeoja itu pun berjalan menuju ruang tengah.
“Di sini oppa rupanya… oppa sedang nonton apa?” tanya Soora seraya duduk di samping Kris.
“Eh? Entahlah… aku juga tidak tahu sedang menonton apa. Dari tadi semua acara Tv tidak ada yang seru… oiya, kau lapar tidak?” tanya Kris balik.
“Hmm… sedikit. Wae? Oppa mau makan? Bagaimana kalau aku masakkan sesuatu untuk kita berdua?” tawar Soora bersemangat. Kris hanya mengangguk tanda setuju. Soora pun bergegas menuju dapur lalu mengambil bahan makanan yang ada di kulkas.
Setelah semua bahan makan yang di perlukannya terkumpul, yeoja itupun dengan cekatan mencuci dan memotong sayur-sayur yang akan di masaknya. Kerena penasaran, Kris pun menyusul Soora ke dapur dan duduk di salah satu kursi makan lalu memperhatikan setiap aktivitas yang di kerjakan istrinya.
“Hah! oppa! A-apa yang kau lakukan? Aku sedang memasak!” ucap Soora saat Kris tiba-tiba memeluknya dari belakang.
“Ne, aku tahu kau sedang memasak…” jawab Kris santai. Sebenarnya namja itu masih berusaha untuk melawan nafsunya yang sedari tadi tidak tahan saat melihat Soora istrinya.#abang Kris yadong amatXD#plakk
“Kalau tahu kenapa oppa memelukku? Aku kan jadi tidak bisa bergerak! Nanti kalau masakannya gosong bagaimana?!” omel Soora berusaha melepaskan pelukan Kris tapi namja itu tetap tidak bergeming dari tempatnya. Akhirnya Soora pun terpaksa memasak sambil di peluk oleh suaminya.
Setelah beberapa menit, masakan pun siap. Kris dan Soora menyiapkan perlengkapan makan kamudian mereka makan malam bersama.
“Yeobo…” panggil Kris memecah keheningan.
“Ne?”
“Mmm… kau… cuti berapa hari?” tanya namja itu sedikit ragu. Ya, mereka berdua tidak bekerja di kantor yang sama. Soora bekerja sebagai seorang desainer pakaian di sebuah perusahaan pakaian yang cukup terkenal di Korea Selatan, sedangkan Kris meneruskan perusahaan ayahnya.
“Hmmm… kalau tidak salah Yoona eonni memberikanku cuti 3 hari. Wae?”
“Mwo?? Hanya 3 hari? Ya! Singkat sekali! Bagaimana kita bisa berbulan madu dengan tenang kalau waktunya singkat! Tidak bisa di tambah?”
“Ya! Oppa ini bagaimana?! Kalau aku cuti lama-lama, nanti bagaimana dengan pekerjaanku? Lagipula 3 hari lumayan lama kok… memangnya oppa tidak bosan tidak berbuat apa-apa di rumah?”
“Yaa… tidak begitu juga sih. Rencananya aku ingin kita pergi berlibur ke luar negeri sekalian kita berbulan madu. Tapi kalau waktu cutimu singkat seperti ini bagaimana bisa pergi jalan-jalan?!” ucap Kris lemas.
“Sudahlah oppa… kita manfaatkan saja waktu yang ada, kalau mau jalan-jalan kita cari saja tempat yang bagus di Korea, tidak perlu ke luar negeri segala…” saran Soora. Kris hanya mengangguk pasrah.
“Mmm… itu…” ucap Kris menggantung. Soora menatap Kris heran.
“Tentang aegi(anak)… mmm… a-apakah kau… s-sudah memikirkannya? Ee… bukan maksudku… aduh! Bagaimana yaa mengatakannya..?!” lanjut namja tampan itu kebingungan. Soora pun ikut kebingungan untuk menjawab pertanyaan Kris. Sebenarnya ia tahu apa yang di bicarakan Kris saat ini, tapi ia juga bingung dengan pilihannya. Sebenarnya ia tidak ingin terburu-buru untuk memiliki anak, ia masih ingin menghabiskan waktu bersama suaminya dulu sekaligus untuk menyiapkan diri. Tapi kedua orang tua mereka berpesan untuk segera memberikan mereka cucu.
“Eee… sebenarnya…” jawab Soora. Kris menatapnya intens.
“S-sebenarnya… a-aku… aku masih belum siap. A-aku ingin minta waktu untuk menyiapkan diriku. Aku masih ingin menghabiskan waktu berdua dengan oppa dulu… bisakah?” tanya Soora takut kalau suaminya akan marah padanya.
“Emh… tentu saja… anything for you, my angel…” jawab Kris tersenyum lembut. Soora pun ikut tersenyum senang ternyata Kris dapat memahami keadaannya.
Esok harinya…
 “Hoaamm… hmm… masih tidur yaa? sepertinya oppa sangat lelah…” gumam Soora tersenyum dan menatap Kris yang sedang lelap tertidur lekat-lekat. Tidak ingin mengganggu sang suami yang tertidur lelap, Soora pun dengan perlahan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya lalu dengan hati-hati yeoja itu turun dari tempat tidur mereka.
“Mau kemana kau sayang?” tanya Kris tiba-tiba sambil memegang lengan Soora erat. Sontak Soora terkejut dan mengalihkan pandangannya kearah Kris. Mata namja itu masih tertutup rapat.
“Eh? oppa sudah bangun?” tanya Soora memastikan.
“Menurutmu?” tanya Kris balik. Soora tidak menjawab, yeoja itu terlalu kaget dengan perlakuan suaminya yang selalu bertindak tiba-tiba itu. Belum sepenuhnya kaget yeoja itu hilang, lagi-lagi Kris melakukan tindakan tiba-tiba dengan menciumnya.
“Morning kiss^^” ucap Kris tersenyum lembut. Soora tidak tahu harus berbuat apa. Yeoja itu terlalu kaget dengan semua kejutan yang di berikan Kris kepadanya pagi ini.
~~~~~~
“Oppa… kita mau kemana?” tanya Soora. Kini mereka telah berada di dalam mobil Kris dan rencananya Kris akan membawa yeoja itu ke suatu tempat.
“Lihat saja nanti… aku jamin kau pasti akan suka tempat itu” jawab Kris tersenyum.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka pun tiba di sebuah bukit di belakang sekolah. Mereka berdua pun turun dari mobil dan berjalan agak ke dalam bukit itu.
“Wuaaahhh… bukankah ini bukit yang sering kita datangi saat SMA? Benarkan oppa?” tanya Soora antusias.
“Emh… kau masih ingat rupanya. Aku kira kau sudah lupa tempat ini” jawab Kris menatap pemandangan dari atas bukit tersebut.
“Tentu saja tidak! Mana mungkin aku lupa tempat ini. Di sini terlalu banyak kenangan indah yang tidak bisa aku lupakan… apalagi ketika oppa memintaku menjadi yeojachingu oppa, moment itu masih ku ingat sampai saat ini… hehehe” sahut Soora tersenyum senang. Kris hanya terkekeh kecil mendengar ucapan istrinya.
“Oppa, kita foto-foto yuk… mumpung suasananya mendukung” lanjut yeoja itu seraya mengeluarkan HPnya.
“Hemm… boleh. Tapi ada bayarannya…” jawab Kris tersenyum evil. Soora pun bergidik melihat tingkah suaminya.
“Mwoya? Jangan  bilang kalau bayarannya aku harus mencium oppa?! Shireo!! Aku tidak mau!! Lebih baik aku berfoto sendiri saja!” ucap Soora menolak dengan tegas.
“Haisshh… ne, ne… aku hanya bercanda! Kau ini tahu saja apa yang ku pikirkan…” sahut Kris mempoutkan bibirnya.
“Tentu saja aku tahu! Kita kan sudah berpacaran 4 tahun, aku sudah tahu semua sifat dan kelakuanmu oppa…” jawab Soora bangga. Kris hanya menghela nafas pasrah, mereka berdua pun akhirnya berfoto-foto bersama.
Setelah puas berfoto, bermain, dan melihat-lihat pemandangan, mereka berdua pun pergi ke sebuah restoran untuk makan siang. Sesampainya di restoran, mereka pun memesan meja untuk berdua lalu memilih menu pesanan.
“Oppa, setelah ini kita mau ke mana lagi?” tanya Soora penasaran.
“Hmm…kemana ya? Kau sendiri inginnya pergi ke mana?”
“Mmm… bagaimana kalau ke Lotte World, setelah itu kita pergi menonton ke bioskop… otte?” tanya Soora.
“Okay…” jawab Kris setuju.
“Ini pesanannya… tuan, nona… silahkan di nikmati” ucap pelayan yang mengantarkan pesanan Kris dan Soora.
“Ne, kamsahamnida…” sahut mereka berdua bersamaan. Si pelayan tersenyum ramah kemudian pergi meninggalkan meja mereka. Kris dan Soora pun menikmati hidangan pesanan mereka sambil sesekali berbincang dan bercanda bersama.
Bioskop…
“Aaaarrrgghh… oppa! Aku takuuutt!!!>O<” jerit Soora sambil mencengkram lengan Kris dengan erat. Saat ini mereka sedang menonton film horror pilihan Soora. Aneh memang, yeoja itu berteriak ketakutan sepanjang menonton film pilihannya sendiri. Sebenarnya ini ia lakukan karena ia tahu Kris sangat suka menonton film bergenre horror, apalagi Kris sangat antusias ketika melihat poster filmnya, jadi yeoja itu memilih mengalah demi kebahagiaan suami tercintanya karena Kris juga sering mengalah untuknya.
“Tenanglah yeobo… aku ada di sini, lagipula ini hanya film…” sahut Kris tersenyum lembut.
“Ta-tapi… a-aku takuuutt… zombienya jelek sekali..>.<” ucap Soora ketakutan. Kris terkekeh mendengar ucapan Soora yang kelewat polos itu.
“Hahaha… kau ini jujur sekali XD! Dimana-mana zombie memang seperti itu sayang… sudahlah, jangan menangis begitu… kalau kau takut peluk saja aku, ne?” jawab Kris menenangkan istrinya. Soora pun mengangguk pelan kemudian memeluk pinggang Kris erat dan dibalas oleh namja itu.
~~~~~~
“Haaaaahhh… benar-benar keterlaluan! Bagaimana bisa orang membuat film semengerikan itu?! Apakah mereka tidak punya ide lain untuk membuat film? Huh!” omel Soora sambil membuka kenop pintu apartemennya dan Kris lalu berjalan masuk. Kris hanya tersenyum melihat kelakuan istrinya.
“Bukankah tadi kau sendiri yang memilih film itu? Kalau kau tidak suka kenapa masih nekat menontonnya? Kau ini ada-ada saja…” ucap Kris masih tersenyum. Soora terdiam, ia bingung bagaimana menjawabnya.
“Eee… itu… sebenarnya aku memilih film itu karena aku lihat, sepertinya oppa sangat ingin menonton filmnya. Jadi aku pilih saja film itu... lagipula, film yang lain tidak ada yang menarik juga” sahut Soora pelan.
“Mwo? Jadi kau memilih film itu karena aku? Omooo… istriku ini baik sekaliii… rela berkorban untuk suaminya” puji Kris memeluk Soora senang. Soora terdiam, wajahnya bersemu merah karena pujian Kris barusan.
“Ya! Oppa! Lepaskan! Aku tidak bisa bernafass…” protes Soora tidak tahan karena Kris memeluknya terlalu erat. Kris pun melepaskan pelukannya.
“Hehehe… mianhae yeobo, aku terlalu senang mendengar jawabanmu barusan. Ternyata tidak salah aku mencintaimu… kau memang istri yang cantik dan pengertian, aku semakin cinta padamu^^” sahut Kris bangga.
“Aissshhh… sudahlah oppa! Hentikan rayuan gombalmu itu! Kau sudah sering mengatakan hal seperti itu padaku!” ucap Soora mempoutkan bibir mungilnya.
“Begitukah? Hmm.. kalau yang ini bagaimana?” tanya Kris dan…
Chu~ Kris mencium Soora selama beberapa saat lalu berjalan memasuki kamar sambil tertawa.
“YA! OPPA!!! KAU CURAAANGG!!>///<” teriak Soora tidak terima dengan perlakuan Kris yang sempat membuat jantungnya hampir berhenti berdetak. Untuk yang kesekian kalinya wajah yeoja itu kembali merona merah di sertai senyuman manis yang mengembang di bibir merahnya.
Esok harinya…
Hari ini adalah hari terakhir Soora untuk cuti, rencananya hari ini ia dan Kris akan pergi ke mall untuk berbelanja pakaian karena nanti malam akan ada pertemuan makan malam antara keluarga mereka berdua. Setelah berkeliling mall untuk membeli pakaian, mereka berdua pun memutuskan untuk makan di restoran yang ada di mall tersebut. Selesai makan siang, mereka pun berkeliling untuk melihat-lihat di sekitar mall.
“Oppa, lihat! Kalung itu cantik sekali…” ucap Soora saat mereka lewat di sebuah toko perhiasan. Kris pun menoleh untuk melihat benda yang di maksud oleh istrinya. Benar, sebuah kalung emas putih yang cantik itu memang terlihat manis dan indah, belum lagi di tambah hiasan mata kalungnya yang berbentuk hati dan bertahtakan permata kecil di sekelilingnya semakin membuat kalung itu terlihat menarik dan mewah.
“Kau suka? Ayo kita masuk… kalau kau benar-benar tertarik aku akan membelikannya untukmu, kajja” ucap Kris. Mereka berdua pun masuk ke dalam toko perhiasan itu.
“Permisi… bisa tolong ambilkan kalung yang ini? Kami ingin melihatnya” ucap Kris kepada penjual perhiasan itu sambil menunjuk kalung yang ia maksud.
“Oh, ne… tentu saja. Ini tuan…” jawab penjual itu mengambil perhiasan yang berada di dalam etalase dan memberikannya kepada Kris. Kris pun mengambil perhiasan itu dan memasangkannya pada leher jenjang Soora.
“Wuuaaahh… cantik sekali. Otte? Aku cocok tidak memakai kalung ini?^O^” tanya Soora.
“Ne, cocok sekali. Nona sangat cantik memakai kalung itu… nona lebih terlihat menawan^^” jawab si penjual kagum dan di ikuti anggukan oleh Kris. Soora pun semakin tersenyum sumringah mendengarnya.
“Jinjja? Wuaahh… mmm… ngomong-ngomong, harga kalung ini berapa?” tanya Soora penasaran.
“Harganya 10 ribu won”
“MWO??? Ma-mahal sekali…” ucap Soora terkejut, wajah yeoja itu berubah lemas. Kris yang tidak tega melihat istrinya murung pun segera melepaskan kalung itu kemudian menyerahkannya kepada si penjual dan tentu saja itu membuat Soora maupun si penjual bingung.
“Tolong bungkus kalung ini… saya akan membelinya. Di sini bisa menggunakan kartu credit?” tanya Kris seraya mengeluarkan kartu creditnya dari dalam dompet miliknya.
“Ne, bisa tuan” jawab si penjual kemudian memasukkan kalung itu ke dalam sebuah kotak beludru kecil berwarna merah.
“O-oppa… ta-tapi itukan…”
“Mahal? Gwaenchana… ini tidak seberapa bagiku demi kebahagiaan istriku sendiri…” sahut Kris tersenyum seraya mengelus pipi yeoja itu lembut, membuat Soora terhanyut seketika.
“Ini kalungnya dan juga kartu creditnya tuan… terimakasih sudah berkunjung dan berbelanja di sini. Semoga hubungan tuan dan nona semakin langgeng^^” ucap si penjual memberikan barang belanjaan dan kartu credit Kris lalu membungkuk sopan. Kris dan Soora tertegun beberapa saat ketika mendengar perkataan si penjual, namun mereka kembali bersikap biasa.
“Ne, cheonmaneyo… kamsahamnida untuk do’anya” jawab mereka berdua tersenyum. Mereka berdua pun beranjak dari toko itu.
Di Restoran…
Soora dan Kris kini tengah berkumpul bersama keluarga besar mereka. Acara makan malam ini sengaja di rencanakan oleh kedua orang tua mereka agar mereka bisa menjalin hubungan keluarga yang harmonis. Sebenarnya Soora dan Kris tidak keberatan dengan acara tersebut, namun entah kenapa perasaan mereka berdua sedikit tidak enak malam itu.
“Bagaimana?” tanya appa Kris kepada anaknya tiba-tiba saat mereka sedang asik menyantap makanan masing-masing.
“Apanya yang bagaimana appa?” tanya Kris balik.
“Ck! Kau ini! Pura-pura tidak tahu! Tentu saja maksud appamu adalah bagaimana dengan malam pertama kalian berdua?” sahut eomma Kris santai.
“Ne?” ucap Kris terkejut.
“Ohookk… ohookk…” Mendengar itu, Soora yang sedang lahap menikmati makanannya pun tersedak. Kris dengan cepat memberikan minuman kepada Soora. Keadaan kembali hening namun di tambah sedikit suasana mencekam.
“Eee… itu… kami…” ucap Kris tercekat. Namja itu bingung ingin menjelaskannya bagaimana kepada kedua orang tuanya dan Soora yang sudah memasang wajah berharap mereka.
“Kami belum melakukannya eommonim… ini semua kemauanku… aku belum siap untuk melakukannya saat itu. Aku masih ingin mempersiapkan diri dan masih ingin menghabiskan waktu berdua bersama oppa dulu… mianhamnida” ucap Soora melanjutkan perkataan Kris yang tercekat. Kedua pasangan itu tertunduk lemas, mereka merasa bersalah sudah mengecewakan harapan kedua orang tua mereka.
“Ah, ne… gwaenchana. Jangan memasang wajah bersalah begitu, kami semua bisa mengerti keadaan kalian berdua” jawab appa Kris tersenyum.
“Ne, kami mengerti kalau kalian masih belum siap akan hal itu… tidak apa-apa sayang” tambah eomma Soora tersenyum sambil mengelus pelan pundak Soora yang berada di sampingnya dan diikuti anggukan appanya dan kedua orangtua Kris. Mereka berdua pun sedikit bernafas lega.
~~~~~~
“Haahh…” desah Kris menghela nafas pelan. Mereka kini telah berada di kamar dan bersiap untuk tidur.
“Waeyo oppa? Kau kelihatan resah” ucap Soora bingung melihat tingkah suaminya.
“Aniyo… hanya saja aku masih kepikiran dengan perkataan eomma dan appa. Sepertinya mereka sangat ingin menimang cucu” jawab Kris pelan. Soora terdiam, yeoja itu juga merasakan hal yang sama dengan Kris, suaminya.
“Ne oppa… aku juga merasa bersalah karena sudah mengecewakan mereka semua, orangtua kita. Mianhae… ini semua karena aku. Aku terlalu menunda-nunda… maafkan aku op-“
“Sudahlah… ini semua bukan salahmu… jangan suka menyalahkan dirimu sendiri, ne? lagipula kan appa dan eomma tidak marah, mereka bisa memakluminya…” ucap Kris memotong perkataan Soora sambil memeluk tubuh yeoja itu sayang. Soora mengangguk pelan.
“Mmm… oppa…” panggil Soora seraya melepaskan pelukan mereka.
“Mwoya?”
“Eee… bagaimana kalau… kalau…” ucap yeoja itu ragu.
“Kalau apa?” tanya Kris bingung.
“Eeehh… bagaimana kalau… kita melakukannya sekarang?” jawab yeoja itu.
“Mwo??? Ma-maksudmu…” ucap Kris kaget setengah mati.
“Emh. Lagipula aku juga ingin menimang anak. Melihat anak-anak kecil setiap kali kita pergi ke taman bermain, mall, dan tempat-tempat lain, itu membuatku iri… ya, aku sangat iri melihat pasangan seperti kita yang sudah lebih dulu memiliki anak. Mereka terlihat bahagia dan… sangat harmonis, seakan-akan anak merekalah yang membuat hidup mereka terasa lebih lengkap dan bermakna”
“Tapi… apakah kau yakin? Kau ingin melakukannya sekarang? saat ini juga? Kau… benar-benar sudah siap?” tanya Kris ragu. Soora menarik nafas dalam, menghembuskannya perlahan dan mengangguk.
“Emh… kalau bukan karena aku mencintai oppa, mana mungkin aku memilih menikah dengan oppa. Bukankah tujuan setiap pasangan menikah adalah untuk memulai hidup baru bersama orang yang mereka cintai dan tentu saja membuat sebuah keluarga kecil baru yang bahagia. Bukankah oppa juga begitu? oppa menikahiku karena oppa mencintaiku dan ingin membuat sebuah keluarga kecil kita yang baru kan?” tanya Soora menatap Kris dalam.
“Emh. Tentu saja, sayang…” jawab Kris tersenyum lembut. Soora pun ikut tersenyum mendengarnya.
“Jadi… kita… melakukannya… sekarang?” tanya Kris sekali lagi memastikan. Soora mengangguk pasti, tidak ada keraguan di mata yeoja itu.
“Baiklah kalau begitu…” sahut Kris sambil mengeluarkan evil smilenya yang kembali membuat Soora merinding.
Namja itu pun menggendong Soora ala bridal style menuju ranjang mereka kemudian merebahkan tubuh ramping yeoja itu. Kris lalu mengelus wajah Soora lembut membuat yeoja itu terdiam membeku seketika, di tambah lagi dengan hembusan nafas Kris yang hangat menyapu wajah cantik yeoja itu. Perlahan Kris mendekatkan wajahnya ke wajah Soora dan mengecup yeoja itu lembut.
“O-oppa…” ucap Soora gugup, wajah yeoja itu memerah seketika. Kris hanya tersenyum evil kemudian mengedipkan mata kanannya kearah Soora.
(selanjutnya di Skip aja yah^^… author gak kuat ngelanjutinnya kekekek~) #plakk
~~~~~~
Pagi hari kembali datang. Soora yang sedang terlelap tidur pun terbangun dan berjalan terseok-seok menuju kamar mandi. Karena hari ini dia akan kembali bekerja, maka dia harus bergegas menyiapkan dirinya. Sebenarnya ia masih lelah karena tadi malam, tapi mau bagaimana lagi, tugas tetap tugas.
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Soora pun berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Yeoja itu sibuk memoleskan selai ke roti dan membuatkan dua gelas susu untuknya dan Kris.
“Hoaaamm… tumben pagi-pagi begini sudah rapi… mau kemana?” tanya Kris yang baru saja bangun dan langsung memeluk Soora.
“Eh? oppa… kau ini bagaimana sih oppa?! Bukankah sudah ku bilang kalau hari ini aku selesai cuti. Tentu saja hari ini aku akan kembali bekerja! Masih di tanya!” omel Soora masih sibuk memoleskan selai.
“Heh? Iya ya! Aku lupa yeobo… yasudah, kalau begitu aku ganti baju dulu ya…” ucap Kris seraya berjalan kembali ke kamar.
“Eh? untuk apa? Bukankah oppa masih cuti?” tanya Soora bingung.
“Apalagi? Tentu saja untuk mengantarkan istriku yang cantik ini bekerja”
“Heh? Ah, tidak usah oppa… aku bisa naik bus kok… oppa istirahat saja di rumah. Tidak usah mencemaskanku”
“Ya! Apa yang kau katakan hah?! tentu saja aku harus mencemaskan dan mengkhawatirkan istriku sendiri! Apalagi tadi malam kita melakukan ‘aktivitas’ yang melelahkan. Nanti kalau kau jatuh sakit bagaimana? Sudah, kau sarapan saja dulu… nanti kau malah terlambat lagi, aku ganti baju dulu” ucap Kris masuk ke kamar mereka. Soora hanya tercengang dan wajahnya berubah memerah mendengar suaminya mengungkit-ungkit tentang kejadian mereka tadi malam.
Beberapa menit kemudian Kris pun telah berganti pakaian, mereka berdua lalu sarapan pagi bersama. Setelah selesai, mereka berdua pun berjalan memasuki mobil untuk menuju kantor Soora.
“Aku pergi kerja dulu yaa oppa. Gomawo sudah mengantarkanku ke kantor… annyeong” pamit Soora ketika mobil yang mereka naiki telah sampai di depan kantornya.
“Ne, cheonma yeobo~… hati-hati yaa… kabari aku kalau kau sudah selesai bekerja, agar nanti aku bisa menjemputmu” sahut Kris tersenyum dan dibalas anggukan oleh istrinya. Setelah Soora memasuki kantor, Kris pun menjalankan mobilnya untuk pulang.
“Hmm… saat seperti ini enaknya melakukan apa yaa? kalau pulang ke rumah bosan sendirian. Apa aku ke café biasa saja yaa? sekalian aku ajak Su Ho dan yang lain untuk berkumpul… hmm… di coba saja lah dulu” gumam Kris seraya mengambil HPnya lalu menelpon teman-temannya.
Tuutt…tuutt…tuuuttt…
“Yeoboseyo? Ya! Kau sedang di mana Su Ho-ya?” tanya Kris saat sambungan telponnya terhubung.
“Ah! Bagus… kau bisakan datang ke café biasa tempat kita berkumpul?”
“Ne, beritahu yang lain juga ya! Semuanya! Jangan sampai terlewat satupun!”
“Geurae, sampai ketemu di café… ok, bye~” Sambungan telpon Kris pun berakhir. Namja itu kemudian melajukan mobilnya menuju café, tempat dimana ia dan teman-temannya sering berkumpul semasa SMA hingga sekarang.
Sesampainya di café, namja itu pun segera masuk dan memesan meja untuk beberapa orang lalu duduk menunggu kedatangan teman-temannya.
“Hey… sudah lama menunggu?” tanya Su Ho yang baru saja datang bersama Lu Han, Lay, Se Hun, Tao, dan Kai.
“Hm? Aniyo… aku juga baru beberapa menit sampai. Mana tiga bocah tengik itu?” tanya Kris balik.
“Mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Kalau D.O masih di Restoran, Chanyeol dan Baekhyun… biasalah…” jawab Su Ho santai sambil mendudukkan dirinya di samping Kris. Kris mengerutkan dahinya bingung.
“Biasa bagaimana?” tanya Kris tidak mengerti.
“Haisshh… kau ini! Seperti tidak tahu kerjaan mereka saja… mereka berdua itu sedang asik dengan pasangannya masing-masing, you know?!” sahut Lu Han.
“Ne, mereka itu tiada hari tanpa bermesraan! Aku saja tidak pernah…” timpal Se Hun.
“Tentu saja! Kau kan belum punya pacar, pabboya!!!” ucap Lay menjitak kepala Se Hun.
“Awww!!! Appo hyunggg!>O<” ringis Se Hun memegang kepalanya yang kesakitan. Yang lain hanya terkekeh melihat tingkah Se Hun yang masih seperti anak kecil itu. Setelah beberapa saat bercengkrama, mereka pun memesan makanan dan minuman dan menikmatinya sambil terus berbincang dan bersenda gurau.
“Hey…” sapa seseorang menepuk pundak Kris tiba-tiba. Kris pun menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang yeoja yang seumuran dengannya tengah tersenyum manis padanya.
“Ga Yeol?” ucap Kris terkejut. Semua teman-teman Kris pun ikut terkejut melihat yeoja itu.
“Ah, ternyata ini benar kau^^. Aku kira tadi mataku salah lihat, ternyata tidak. Annyeong… lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?” tanya yeoja bernama Ga Yeol itu tetap tersenyum. Kris pun balas tersenyum kepada yeoja cantik itu.
“Baik. kau sendiri bagaimana?” tanya Kris balik.
“Fine. Ah! Kalian semua teman-teman Kris kan? annyeonghaseyo… lama tidak bertemu” sapa Ga Yeol membungkuk sopan.
“N-ne… annyeong…” jawab mereka serempak.
“Kapan kau kembali dari Australia? Kenapa tidak memberi kabar?” tanya Kris antusias. Semua teman-teman Kris tercengang melihat tingkah Kris.
“Baru seminggu yang lalu. Sebenarnya aku ingin memberitahu kalian, tapi aku selalu lupa. Untunglah sekarang kita bertemu di sini…” jawab yeoja itu tersenyum senang.
“Ah! Ga Yeol-ssi… apa kau sudah tahu kalau sekarang Kris sudah menikah? Acara pernikahannya dilaksanakan kurang lebih 3 hari yang lalu…” timbrung Su Ho.
“Eh? Jinjjayo?” tanya Ga Yeol tersentak. Raut wajah yeoja itu seketika berubah drastis, namun dengan cepat ia kembali bersikap biasa. Kris pun mengisyaratkan teman-temannya untuk menutup mulut mereka.
“Ne, istrinya sangat cantik, baik, pengertian pula. Mereka terlihat sangat serasi ketika melangsungkan acara pernikahan itu” jawab Tao sengaja memanas-manasi(?) yeoja itu.
“Benarkah begitu Kris?” tanya yeoja itu memastikan. Kris yang di tanya pun hanya menganggukkan kepalanya kaku.
“N-ne… mianhae, aku tidak memberitahumu sebelumnya. Aku sebenarnya sangat ingin memberitahumu, tapi aku tidak tahu nomor telpon ataupun alamatmu… sekali lagi mianhae, Ga Yeol-ah” ucap Kris merasa bersalah. Ga Yeol terdiam. Yeoja itu tidak habis pikir dengan apa yang baru saja di dengarnya, bahwa Kris telah menikah dengan yeoja lain.
“Ehem… n-ne, gwaenchana. Aku juga minta maaf karena tidak datang ke acara pernikahanmu, kalau begitu selamat atas pernikahanmu…” sahut yeoja itu mengulurkan tangannya kepada Kris dan disambut oleh namja itu.
“Ne, kamsahamnida…”
“Emm… kalau begitu… aku permisi dulu. Masih ada hal yang harus aku kerjakan. Oiya, lain kali perlihatkan padaku yaa istrimu itu, aku sangat penasaran dengannya… yasudah, annyeonghaseyo” pamit yeoja itu membungkuk sopan.
“Ne, annyeong…” sahut mereka semua bersamaan. Ga Yeol pun berjalan pergi meninggalkan café tersebut.
“Ya! Apa yang kalian lakukan hah?!! kalian ini merusak suasana saja! Apa maksud kalian dengan mengatakan tentang pernikahanku ke Ga Yeol?!” omel Kris ke teman-temannya.
“Ya! Kami tidak ada maksud apa-apa… kami hanya sekedar menyampaikan sesuatu yang menurut kami penting! Itu saja… apa kami salah?” sahut Su Ho.
“Penting? Penting bagaimana? Memangnya seberapa penting hal itu sampai Ga Yeol harus tahu? Kalian tidak lihat? Perkataan kalian membuat Ga Yeol terkejut!”
“Memangnya kenapa kalau Ga Yeol terkejut? Bukankah memang semestinya ia tahu tentang itu?! Kau harus ingat Kris! Sekarang kau sudah menikah! Kau sudah mempunyai istri! Kami tahu kau masih menyukai Ga Yeol, karena itu kami berusaha mencegah agar ia tidak mendekatimu karena saat ini kau sudah memiliki Soora…” timpal Lu Han. Kris pun terdiam mendengarnya.
“Apa sesulit itukah melupakan dia hyung? Bukankah kau bilang kalau kau hanya mencintai Soora? Sekarang mana bukti ucapanmu hyung? Kami ingin melihatnya!” ucap Kai.
“DIAM!!! Jangan mendesakku!” bentak Kris.
“Kalau kau tidak ingin di desak, maka tunjukkan pada kami kalau kau dapat membuktikan perkataanmu, hyung. Tolong lupakan Ga Yeol hyung… apakah hyung tidak sadar? Dulu siapa yang menyakiti hatimu hyung? Siapa yang meninggalkanmu? Siapa yang tidak memperdulikanmu? Siapa yang mengakhiri hubungan kalian? Dia hyung! Ga Yeol!!!” ucap Tao.
“Ne, aku tahu!!!”
“Kalau kau tahu, maka jauhi dia! buang jauh-jauh kenangan tentang kau dan Ga Yeol! Sekarang dia bukan siapa-siapamu lagi! Dia hanya masa lalu!… kau harusnya bersyukur karena sekarang kau sudah memiliki Soora yang jauh lebih tulus mencintaimu, menyayangimu, dan membahagiakanmu… kau juga mencintainya kan?” tanya Lay.
“Tentu saja aku sangat mencintainya…” jawab Kris tanpa ragu.
“Kalau begitu jaga dan bahagiakan istrimu! Jangan sampai kau melakukan apa yang Ga Yeol lakukan padamu ke Soora! Kami semua yakin kau pasti bisa melupakan yeoja itu Kris, kau tenang saja… kami akan membantu mu” ucap Su Ho menepuk pundak Kris pelan.
“Ne, hyung… kau tenang saja… kami akan selalu berusaha membantu sebisa kami untukmu hyung. Kau bisa mengandalkan kami…” tambah Se Hun dan diikuti anggukan yang lain.
“Ne, gomawo… maaf sudah membentak kalian” sahut Kris pelan.
“Ne, gwaenchana…” sahut mereka tersenyum.
~~~~~~
“Oppa… kau kenapa? Ku lihat dari tadi wajahmu pucat. Kau sakit oppa?” tanya Soora khawatir dengan keadaan Kris.
“Aniyo… aku baik-baik saja. Aku ingin mandi dulu…” jawab Kris seraya berjalan menuju kamar mandi di kamar mereka.
“Ada apa dengan oppa ya? Sepertinya ada yang tidak beres dengannya hari ini… hmmm…” gumam Soora pelan. Yeoja itu pun memilih untuk memasak makan malam mereka berdua.
Malam itu Soora dan Kris makan malam bersama dalam diam. Tidak ada percakapan atau pembicaraan yang terjadi di antara mereka berdua. Soora yang bingung dengan perubahan sikap Kris sedari tadi hanya diam sambil sesekali mencuri pandang terhadap Kris.
“Hhh~ Yeobo…” panggil Kris tiba-tiba sehingga membuat Soora terkejut.
“N-ne oppa? Waeyo?”
“Mianhae… maafkan aku kalau selama kita bersama, aku tidak pernah membuatmu bahagia… tapi aku akan berusaha memenuhi semua permintaanmu, apapun itu asalkan kau  bahagia… saranghaeyo…” ucap Kris pelan. Tersirat raut kesedihan di wajah namja tampan itu.
“Eh? n-ne… aku tahu itu oppa… aku juga mencintaimu. Nado saranghae… ta-tapi… sebenarnya ada apa? Apakah terjadi sesuatu? Kenapa oppa tiba-tiba berkata seperti ini? Kenapa oppa meminta maaf? Aku selama ini selalu bahagia bersama oppa. Bahkan lebih dari bahagia… sungguh” jawab Soora polos. Kris tersenyum mendengar jawaban istrinya. Namja itupun memajukan kursinya perlahan ke meja, kemudian meraih tangan Soora yang duduk di seberangnya.
“Gomawo… sudah mau memberikan cintamu padaku. Aku akan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik…” ucap Kris tulus.
“Ne, oppa… arraseoh. Aku juga akan berusaha menjadi istri dan ibu yang baik untuk anak kita nanti” sahut Soora.
Hening sejenak… perlahan Kris mendekatkan wajahnya ke wajah Soora, namja itu menarik tengkuk Soora pelan agar mendekat kepadanya. Chu~ Kris pun mencium kening Soora dengan lembut selama beberapa saat.
“Tidurlah… ini sudah malam. Kau besok bekerja kan? aku juga besok mulai turun kerja” ucap Kris.
“Ne, oppa…” jawab Soora.
~~~~~~
Satu bulan sudah Soora dan Kris menjalani hidup baru sebagai sepasang suami istri. Mereka begitu bahagia dan terlihat rukun, Kris selalu menjaga dan menyayangi Soora dengan penuh cinta begitu juga sebaliknya. Mereka berdua pun saling memahami satu sama lain, kedua pasangan itu terlihat begitu harmonis hingga membuat iri setiap orang yang melihat mereka. Apalagi di tambah dengan berita bahagia bahwa Soora, istrinya tengah hamil dan mengandung anak mereka yang baru saja mereka ketahui 5 hari yang lalu. Dimana saat itu Soora yang baru pulang bekerja tiba-tiba merasa mual dan muntah-muntah. Karena khawatir, Kris pun membawa Soora ke RS dan dokter pun menyatakan bahwa yeoja itu hamil. Namun untuk memastikannya dokter menyarankan untuk menggunakan alat tes kehamilan, dan setelah di coba, ternyata Soora benar-benar hamil.
Mendengar hal itu Kris pun merasa sangat bahagia dan sejak itu lah, namja tampan itu begitu overprotektiv terhadap istrinya, Soora. Segala sesuatu yang diinginkan Soora akan selalu Kris penuhi, namun namja itu juga akan memilah mana yang baik untuk kesehatan Soora dan calon anaknya. Sekarang Kris benar-benar berusaha keras untuk menjadi seorang ayah sekaligus suami yang baik.
“Oppa… dari tadi tanganmu terus-menerus memegang perutku! Aku kan jadi risih! Orang-orang melihat kearah kita dan terus memandangi kita” omel Soora berusaha menyingkirkan tangan Kris yang terus melingkar di perutnya yang agak sedikit –sangat sedikit- membesar.
“Ya! Kau tidak perlu risih… lagipula memangnya kenapa kalau aku memegang perutmu? Bukankah wajar karena aku suamimu? Aku juga melakukan ini karena ingin memberikan kehangatan untuk calon anak kita…” jawab Kris santai dan tidak mau melepaskan tangannya dari perut istrinya.
“Iya, tapi tidak perlu sampai seperti ini juga! Ini tempat umum oppa! Tidak enak dilihat orang!” protes yeoja itu.
“Aisshh… masa bodoh! Aku tidak perduli… yang penting aku ingin memegang perutmu! Titik!!!” sahut Kris ngotot(?). Akhirnya Soora pun hanya bisa pasrah membiarkan tangan Kris terus melingkar di perutnya.
“Ah! Soora… Kris… annyeong!!!^O^” sapa seseorang dari arah belakang mereka.
“Eh? Min Yeol-ah… Chanyeol-ssi, annyeong^^…” sahut Soora tersenyum senang kemudian memeluk Min Yeol erat.
“Hei! What’s up?? Lama tidak bertemu kau semakin tinggi saja hyung…” ucap Chanyeol sambil tersenyum.
“Hehehe… tidak juga, kau sendiri juga semakin kurus saja… hahahaXD” sahut Kris tertawa lebar sedangkan Chanyeol hanya mengerucutkan bibirnya sebal.
“Ya! Sifat menyebalkanmu ternyata tidak pernah hilang yaa hyung? Aisshh… jinjja! Sudah punya istri masih saja jahil!” omel Chanyeol sambil meninju pelan lengan Kris. Sedangkan Kris hanya tersenyum sumringah.
“Eh… kalian ada bertemu dengan Lu Han, Lay dan yang lain tidak? Katanya mereka juga pergi jalan-jalan kemari…” tanya Kris.
“Mmm… kalau Lu Han atau Lay kami dari tadi tidak melihat mereka… kau tahu saja kan berjalan-jalan di tempat ramai seperti acara pameran ini sangat susah untuk mencari mereka dengan cepat. Apalagi tempat pameran di sini lokasinya sangat luas…” jawab Min Yeol.
“Ne, bahkan untuk mencari toilet pun sangat susah menemukannya karena saking luasnya tempat ini. Tapi kami tadi baru saja bertemu dengan Su Ho hyung, dia pergi kemari dengan yeojanya. Oiya, bagaimana dengan… ehem… itu… malam pertama kalian?” tanya Chanyeol tersenyum jahil.
“Ah! Ne! bagaimana? Apakah ada membuahkan hasil?” tambah Min Yeol penasaran. Kris dan Soora pun tersentak, mereka saling bertatapan beberapa saat.
“Ehem… Eee… ne, Soora baru saja melakukan tes urin beberapa hari yang lalu karena ia sempat mual-mual setelah sekitar 2 minggu kami… yaa… kalian tahu lah. Dan ternyata Soora hamil” jawab Kris agak malu untuk menjawabnya, sedangkan Soora hanya menundukkan kepalanya menahan malu.
“Mwo? Jinjjayo??? wuaahhh… chukhae!!!^O^” ucap Min Yeol dan Chanyeol berbarengan. Mereka berdua menjabat tangan Kris dan Soora bergantian.
“N-ne… gomawo… hehehe…” sahut keduanya kikuk. Mereka pun berbincang-bincang sambil berkeliling di pameran itu dan sesekali berhenti untuk melihat barang-barang pameran dan membelinya. Setelah puas, mereka pun berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.
4 bulan kemudian…
“Oppa… aku ingin sekali makan buah mangga muda. Oppa tolong belikan yaa? jebaaalll>O<” rengek Soora manja. Kris menghela nafas panjang. Semenjak kehamilan Soora yang menginjak 4 bulan, kelakuan yeoja itu semakin menjadi. Mulai dari sering tidak mau makan, meminta Kris melakukan keinginannya yang tergolong aneh, sampai meminta sesuatu yang terkadang aneh dan susah untuk di dapatkan oleh suaminya. Kris pun di buat kewalahan oleh yeoja itu.
“Hhh~ ne, ne… aku akan membelikannya untukmu. Tapi kau harus makan yang banyak dan minum susumu! Oke?!” ucap Kris.
“Ne, oppa… arraseoh^^” jawab yeoja itu riang. Kris pun tersenyum dan mengacak rambut Soora pelan.
~~~~~~
Kris kini tengah sibuk memilih buah mangga pesanan Soora di toko buah. Namja itu terlihat bingung memilih-milih buah mangga yang sesuai dengan keinginan istrinya. Setelah beberapa menit memilih, Kris pun mengambil beberapa buah mangga muda yang segar.
“Ajumma, tolong bungkus yang ini” ucap Kris dan seorang yeoja bersamaan kepada si penjual. Kris pun menoleh kepada yeoja itu begitu juga sebaliknya.
“Eh? Kris?”
“Ga Yeol?” ucap mereka berdua berbarengan. Mereka terkejut namun sedetik kemudian mereka tertawa bersama.
“Wah, ternyata kita bertemu lagi yaa, Kris…” ucap Ga Yeol tersenyum manis.
“Ne, tidak ku sangka kita bertemu kembali. Padahal terakhir kita bertemu sudah sekitar beberapa bulan yang lalu” sahut Kris.
“Hehehe, ne. Kau sedang membeli buah apa? Sepertinya banyak sekali”
“Eh? ne… aku sedang membelikan buah mangga pesanan istriku. Dia sangat ingin sekali makan buah ini, jadi aku membelikannya” sahut Kris tersenyum. Raut wajah Ga Yeol seketika berubah, namun dengan cepat yeoja itu kembali bersikap biasa.
“Ehem… begitukah? Wah… aku tidak menyangka kalau kau memiliki sifat yang pengertian terhadap istrimu. Aku baru mengetahuinya” puji Ga Yeol. Kris hanya tersenyum malu-malu.
“Oiya, apakah kau mau minum kopi dan bersantai sebentar denganku? Sudah lama kita tidak bertemu, aku jadi ingin bernostalgia denganmu. Otte?” tawar yeoja itu. Kris berpikir sejenak, namja itu agak ragu untuk menerima tawaran Ga Yeol karena ia khawatir dengan Soora yang menunggunya di rumah.
“Eehh… bagaimana yaa?” ucap Kris bingung.
“Ayolah… sebentar saja. Lagipula kita kan tidak sering melakukan hal ini dan kita juga tidak tahu kapan kita akan bertemu kembali. Yaa? jebaaallll>O<” pinta yeoja itu memelas. Kris pun akhirnya mengangguk pasrah. Mereka berdua pun pergi menuju café langganan Kris dan teman-temannya setelah sebelumnya mereka membayar buah yang mereka beli.
“Kris… neo gwaenchana?” tanya Ga Yeol kepada Kris.
“Eh? n-ne… g-gwaenchana” sahut Kris gelagapan.
“Jinjja? Tapi kenapa dari tadi ku lihat kau seperti sedang memikirkan sesuatu. Kau sedang ada masalah? Ceritakan saja padaku, mungkin aku dapat membantu” ucap Ga Yeol tersenyum lembut membuat Kris terhanyut selama beberapa saat.
“A-aniyo… nan gwaenchana. Mian sudah membuatmu bingung. Oiya, begaimana keadaan orangtuamu?” tanya Kris mengalihkan pembicaraan.
“Mmm… baik. Mereka sangat rindu padamu, apalagi ketika aku bercerita tentang pertemuan kita di sini beberapa bulan yang lalu mereka menjadi semakin ingin melihatmu” jawab yeoja itu.
“Begitukah? Heheheh… katakan pada orangtuamu kalau aku juga rindu pada mereka”
“Emh, tentu. Haahh… aku masih tidak menyangka kalau kita bertemu kembali di saat seperti ini. Sungguh di luar dugaan, apa mungkin itu tandanya kalau kita berjodoh yaa?” gumam yeoja itu.
“Mwo? Apa katamu tadi?” tanya Kris terkejut.
“Hehehe… bercanda. Kau ini segitunya sekali sih!” omel Ga Yeol. Kris hanya cengengesan(?) sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Ehem… Kris… aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Aku… aku ingin minta maaf padamu” ucap yeoja itu menundukkan kepalanya.
“Minta maaf? untuk apa?”
“Emm… yaa… minta maaf karena telah meninggalkanmu ke Australia tanpa memberitahumu. Aku… aku benar-benar menyesal telah melakukan itu padamu. Sebenarnya aku tidak bermaksud untuk meninggalkanmu atau bahkan mengakhiri hubungan kita. Aku hanya tidak ingin membuatmu sedih karena kepergianku ke Australia untuk melanjutkan sekolahku di sana. Itu saja tidak ada yang lain…” ucap yeoja itu menjelaskan. Kris hanya terdiam mendengarnya.
“Ini pesanannya tuan, nona… selamat menikmati” ucap pelayan café yang datang mengantarkan pesanan mereka.
“Ne, kamsahamnida…” sahut keduanya. Mereka pun meminum minuman pesanan masing-masing. Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seseorang yang sedang mengamati mereka dari kejauhan. Orang itu menggeram kesal sambil mengepalkan kedua tangannya kuat. Orang itu pun kemudian pergi meninggalkan Kris dan Ga Yeol.
Esok harinya, Soora akan pergi memeriksakan kandungannya ke RS dan di temani oleh Kris, suaminya. Karena kebetulan ini adalah hari minggu, jadi mereka berdua tidak turun bekerja sehingga memiliki waktu luang untuk sekalian berjalan-jalan. Mereka berdua sudah bersiap-siap dan memasuki mobil kemudian menuju RS.
“Bagaimana dok?” tanya Kris saat dokter telah selesai memeriksa Soora.
“Keadaan bayinya baik-baik saja. Tapi sepertinya nyonya Soora keadaannya kurang sehat ya? Tubuhnya terlihat lesu…” jawab dokter.
“Ah, ne… beberapa minggu ini dia jarang mau makan. Nafsu makannya sangat menurun, saya juga sampai kewalahan memintanya makan, dia hanya mau makan beberapa sendok saja” jawab Kris. Soora hanya menyengir kuda mendengar ucapan suaminya.
“Oooh… mungkin itu karena pengaruh kehamilannya, itu wajar. Setiap wanita yang hamil pasti akan merasakan hal yang sama sepertinya. Tapi usahakan agar nyonya Soora tetap tidak kekurangan asupan gizi karena itu akan sangat berpengaruh dengan kandungannya. Ada baiknya jika nyonya mengkonsumsi sayur dan makanan lain yang mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang cukup, dan juga jangan lupa minum susu untuk ibu hamil…” ucap dokter kepada mereka berdua.
“Ne, kami mengerti. Kamsahamnida… kalau begitu kami permisi dulu. Annyeonghaseyo” ucap Kris dan Soora pamit. Mereka berdua pun keluar dari ruangan dokter itu.
“Oppa, rasanya aku ingin makan ice cream… kita beli yaa? jeballl…>.<” pinta Soora memelas.
“Aisshh… ne, ne… kajja, kita beli” sahut Kris tersenyum. Ia memang tidak bisa menolak permintaan istrinya jika sudah seperti ini. Mereka berdua pun berjalan keluar RS.
“Kris” panggil seseorang dari arah belakang mereka.
“Ga Yeol?” ucap Kris terkejut. ‘Ga Yeol? Siapa dia? ada hubungan apa dia dengan Kris oppa? Sepertinya mereka dekat sekali’ pikir Soora dalam hati.
“Annyeong… sedang apa kau di sini? Dia siapa? Istrimu ya?” tanya Ga Yeol bertubi-tubi.
“Ah, ne… perkenalkan ini Soora, istriku. Soora, ini Ga Yeol… dia adalah… Ee…” ucap Kris tercekat. Namja itu bingung kata apa yang pas untuk melanjutkan kalimatnya barusan.
“Ah, jonenun Park Ga Yeol imnida… aku adalah mantan yeojachingunya Kris^^” sahut yeoja itu tersenyum sumringah. DEG… jantung Soora seakan berhenti berdetak saat itu juga ketika mendengar ucapan Ga Yeol. Kris menatap Soora khawatir.
“Ahh… hehehe… sudahlah, itu sudah lama berlalu” ucap Kris merangkul tubuh Soora. Soora pun hanya tersenyum kaku.
“Hehehe… iya juga sih… oiya, kalian sedang apa kemari?” tanya Ga Yeol penasaran.
“Eh? Eee… itu, kami baru saja selesai memeriksa kandungan Soora…” jawab Kris. Raut wajah Ga Yeol seketika berubah. Mereka berdua menatap yeoja itu heran.
“Begitukah?”
“Emh, kalau tidak salah mungkin sudah sekitar 4 bulan. Iyakan sayang?” ucap Kris kepada Soora yang sedari tadi menundukkan kepalanya untuk menyembuyikan rasa cemburunya.
“Eh? n-ne oppa…” jawab Soora gelagapan.
“Begitu yaa? kalau begitu chukhae… aku turut senang mendengarnya^^… yasudah, aku pergi dulu yaa… annyeong” ucap yeoja itu berjalan menjauh, namun baru beberapa langkah tiba-tiba yeoja itu terjatuh. Sontak Kris pun berlari mendekat kearah Ga Yeol tanpa mengingat kehadiran Soora, istrinya sendiri di tempat itu.
“Ya! Neo gwaenchana? kenapa kau bisa terjatuh huh?” tanya Kris cemas. Rasa khawatir tergambar jelas di wajah tampan namja itu.
“Akh… aku tidak tahu. Sepertinya ini karena lantainya licin, aku jadi terpeleset…” jawab Ga Yeol terdengar manja. ‘cih! Apa-apaan yeoja ini! Bisa-bisanya dia mencari perhatian oppa!! Apa dia tidak ingat kalau Kris oppa sudah punya istri? Bahkan istrinya ada di depan matanya! Aku!!! Aku istrinya!!’ pekik Soora dalam hati. Soora hanya terdiam menatap Ga Yeol tidak suka.
“Kau bisa berdiri? Mari ku bantu” tawar Kris berusaha membangunkan Ga Yeol.
“Akhh… aduuhhh… sakit sekaliii! kaki ku sepertinya terkilir…” sahut Ga Yeol meringis. Kris pun menggendong Ga Yeol ala bridal style. Soora terkejut melihatnya.
“O-oppa… a-apa yang kau lakukan?” tanya Soora kaget.
“Aku akan membawanya ke UGD dan mencarikannya obat dulu. Kakinya terkilir” jawab Kris serius.
“Ta-tapi oppa… dia hanya terkilir. Itu kan hanya masalah kecil, kenapa oppa harus menggendongnya seperti itu?” tanya Soora tidak terima.
“Hanya terkilir katamu? Ini sangat berbahaya kalau di biarkan begitu saja! Kau ini bagaimana sih?! kau lihat kan dia tidak bisa berjalan sekarang? mengertilah sedikit!” ucap Kris dengan nada tinggi kepada Soora. Namja itu pun berjalan menuju UGD yang terletak tidak jauh dari tempat mereka dan meniggalkan Soora. Dengan terpaksa Soora pun mengikuti Kris dari belakang.
Setelah sampai, kaki Ga Yeol pun di obati. Kris ikut mengobati kaki yeoja itu dengan sangat hati-hati. Belum lagi sedari tadi Ga Yeol menatap Kris sambil tersenyum. Melihat itu Soora pun merasa tidak tahan dan rasa cemburunya semakin bertambah.
“Oppa… ayo kita pulang. Aku tidak tahan terus mencium aroma rumah sakit” ucap Soora memohon.
“Tunggu sebentar, aku sedang mengobati Ga Yeol. Bersabarlah sedikit! Kalau kau tidak tahan dengan bau rumah sakit, kau tunggu saja di mobil. Nanti aku menyusul” sahut Kris tanpa menoleh ke Soora sedikit pun.
Soora pun terdiam. Dengan lunglai yeoja itu berjalan keluar ruang UGD meninggalkan Kris dan Ga Yeol. Setelah beberapa saat, Kris pun selesai mengobati Ga Yeol.
“Nah, sudah selesai… sekarang bagaimana? Sudah mendingan?” tanya Kris.
“Emh. Gomawo…” jawab yeoja itu tersenyum sambil menggenggam erat tangan Kris.
“Ne, cheonma. Mmm… kalau begitu aku pergi duluan yaa… Soora sudah menungguku di mobil” ucap Kris seraya melepaskan genggaman Ga Yeol dan berjalan pergi, namun dengan cepat Ga Yeol berdiri dan menahan kembali lengan Kris.
“Jangan pergi… ku mohon. Tetaplah di sisiku…” ucap Ga Yeol memohon. Kris menatap yeoja itu kaget.
“M-mwo? Apa yang kau katakan barusan? Kau? Bukankah kakimu sedang terkilir? Kenapa kau bisa berdiri?! Kau membohongiku!”
“Kris, dengar penjelasanku dulu. Aku terpaksa melakukannya karena-“
“Karena apa?!!! Karena kau tidak suka dengan kehadiran istriku?! Keterlaluan kau Ga Yeol! Tega-teganya kau melakukan ini padaku dan Soora!” bentak Kris mulai emosi. Kris pun berjalan menjauh dari Ga Yeol namun lengannya di tahan oleh yeoja itu.
“Ku mohon, jangan pergi… aku memerlukanmu Kris, aku mencintaimu… kembalilah padaku… aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi seperti waktu itu”
“Apa yang kau katakan barusan!? Kau gila? Aku ini sudah menikah Ga Yeol! Aku sudah punya istri!”
“Kalau begitu tinggalkan dia… kemudian kita berdua memulai semuanya dari awal. Aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi...” ucap yeoja itu meyakinkan.
“MWO?! Ga Yeol, kau… kau benar-benar gila! Aku tidak mau melakukan itu!”
“Wae? Apa karena kau sudah tidak mencintaiku lagi? Apa karena aku meninggalkanmu ke Australia tanpa pamit jadi kau membenciku? Begitu?!” ucap yeoja itu mulai menangis. Kris pun mengacak rambutnya frustasi.
“Aniyo. Bukan begitu… aku sama sekali tidak membencimu, aku bisa memaklumi kejadian itu tapi… satu hal yang membuatku kecewa padamu adalah… saat kau di sana, kau tidak pernah sekalipun memberitahukan keadaanmu. Bahkan yang lebih parahnya sekarang kau membohongiku dengan aktingmu itu!”
“Miahae Kris, aku minta maaf kalau itu yang membuatmu marah… aku janji tidak akan mengulanginya. Ku mohon kembalilah bersamaku…”
“Mianhae… tapi aku tidak bisa. Sudahlah, lebih baik aku pergi saja, jaga dirimu baik-baik…” ucap Kris berusaha melepaskan genggaman Ga Yeol.
“Kris! Kenapa kau begitu berubah sekarang? memangnya seberapa pentingnya sih yeoja murahan itu sampai-sampai kau seperti ini?!” bentak Ga Yeol.
Plakk… Kris menampar wajah yeoja itu di hadapan semua orang yang ada di UGD.
“Jaga mulutmu Ga Yeol! Soora bukan yeoja murahan seperti yang kau katakan barusan! Dia adalah isrtiku dan aku sangat mencintainya! Sekali lagi kau berani mengatainya seperti tadi, sama saja artinya dengan menghinaku! Dan aku tidak akan tinggal diam, ingat itu!” ucap Kris dingin lalu berjalan meninggalkan Ga Yeol yang terdiam kaku.
Soora terus berlari menyusuri jalan tanpa tahu arah tujuan. Sesekali yeoja itu mengusap kasar air mata yang mengalir di wajah cantiknya. Tiba-tiba yeoja itu melihat sebuah restoran yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, yeoja itupun berjalan menuju restoran itu.
“Selamat datang… eh? Soora-ssi? tumben kau kemari, dimana Kris hyung?” ucap D.O. Namja itu bekerja sebagai pelayan di restoran itu.
“…” Soora hanya diam, yeoja itu tidak tahu ingin menjawab apa.
“Kau kenapa? Matamu sembab, kau habis menangis?” tanya D.O khawatir.
“D.O-ssi… apakah aku egois?” tanya yeoja itu balik. Wajahnya kembali di banjiri air mata. D.O pun membawa Soora menuju sebuah meja pengunjung yang kosong dan duduk di kursinya.
“Ceritakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?” ucap D.O lembut. Soora pun menceritakan kejadian yang dialaminya barusan.
~~~~~~
“Selamat dat- Kris hyung? Mau apa kau kemari?” tanya D.O ketus saat melihat kehadiran Kris.
“D.O-ya, apa kau ada melihat Soora melewati jalan ini? Atau mampir kemari? aku sedari tadi mencarinya, tapi tidak ketemu”
“Soora tadi memang ada kemari, dia juga bercerita padaku tentang pertemuan kalian dengan Ga Yeol di Rumah Sakit…” jawab D.O dingin.
“Jinjja? Sekarang dimana dia?” tanya Kris khawatir.
“Untuk apa hyung mencarinya? Bukankah hyung lebih senang bersama Ga Yeol? Apa hyung tau? saat dia datang kemari wajahnya benar-benar sedih… dia sangat terluka melihat kedekatanmu dan Ga Yeol, hyung! Kenapa kau melakukan hal itu padanya? Hyung tahu kalau Soora hamil, tapi kenapa hyung malah menyakiti hatinya? Kau keterlaluan hyung!” bentak D.O.
“Mianhae… aku tahu yang ku lakukan salah. Tapi aku hanya bermaksud untuk menolong Ga Yeol yang terluka, itu saja dan aku juga baru tahu kalau ternyata Ga Yeol membohongi kami berdua dengan berpura-pura terjatuh agar aku menolongnya dan membuat Soora cemburu. Sekarang ku mohon, beritahu aku dimana Soora? Jebal…” pinta Kris memelas. D.O yang tidak tega pun memberitahu kemana Soora pergi, Kris pun bergegas melajukan mobilnya untuk mencari Soora di tempat yang D.O katakan.
Soora kini tengah berjalan di sekitar Illsan lake park. Tempat itu adalah tempat dimana Kris melamarnya dan di tempat itu pula ia dan Kris melakukan first kiss mereka berdua. Soora berjalan dengan pelan, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa lembut wajahnya. Tiba-tiba yeoja itu melihat sepasang kekasih yang sedang bercanda ria sambil menyuapi pasangannya dengan permen kapas, mengingatkan kembali kenangannya ketika ia dan Kris juga pernah melakukan hal yang sama seperti itu.
“Oppa, aku mau permen kapas itu!”
“Kau mau? Kajja! Kita beli..”
“Chagi, permen kapasku habis… aku minta punyamu ya?”
“Mwo? Cepat sekali! Aisshh… geurae, tapi bayar yaa…”
“Ya! Kau ini!”
“Hahaha” Tanpa terasa semua kenangannya dengan Kris terputar kembali begitu saja di otaknya. Soora tersenyum kecil mengingatnya.
“Ya! Neo gwaenchana? kenapa kau bisa terjatuh huh?”
“Kau bisa berdiri? Mari ku bantu”
“O-oppa… a-apa yang kau lakukan?”
“Aku akan membawanya ke UGD dan mencarikannya obat dulu. Kakinya terkilir”
“Ta-tapi oppa… dia hanya terkilir. Itu kan hanya masalah kecil, kenapa oppa harus menggendongnya seperti itu?”
 “Hanya terkilir katamu? Ini sangat berbahaya kalau di biarkan begitu saja! Kau ini bagaimana sih?! kau lihat kan dia tidak bisa berjalan sekarang? mengertilah sedikit!”
 “Tunggu sebentar, aku sedang mengobati Ga Yeol. Bersabarlah sedikit! Kalau kau tidak tahan dengan bau rumah sakit, kau tunggu saja di mobil. Nanti aku menyusul” Tiba-tiba yeoja itu kembali teringat dengan kejadian dimana Kris membentaknya dan mengacuhkannya saat di Rumah Sakit. Air mata yeoja itu kembali mengalir, hatinya kembali sakit mengingat semua kenyataan yang dialaminya sekarang.
“Mianhae oppa… ini semua salahku, aku memang yeoja egois. Aku memang tidak tahu diri! Seharusnya aku memaklumi keadaan Ga Yeol, tapi aku justru cemburu karena hal itu. Aku memang istri yang bodoh… hiks… maafkan aku oppa. Aku tidak bermaksud untuk menyusahkan oppa, aku… aku hanya ingin mengingatkan yeoja itu kalau oppa sudah bukan miliknya lagi, aku hanya ingin menjunjukkan pada oppa kalau sebagai istri aku merasa cemburu dengan kemesraan kalian karena aku takut kalau oppa akan meninggalkanku dan kembali dengannya… hiks…” gumam Soora pelan. Yeoja itu melepaskan kalung yang di belikan Kris saat mereka berbelanja di mall dan menggenggamnya erat. Yeoja itu kemudian bersiap akan melemparkan kalung itu ke danau yang ada di hadapannya.
“Soora! Apa yang kau lakukan!?” bentak Kris tiba-tiba menahan lengannya yang akan melemparkan kalung itu.
“O-oppa?” ucap Soora terkejut.
“Kau kenapa huh?! Kenapa kau mau membuang kalung ini?!”
“A-aku… aku tidak pantas menerimanya oppa. Aku bahkan tidak bisa menjadi istri yang baik, aku terlalu egois…” ucap yeoja itu terbata.
“Soora… itu bukan salahmu, aku minta maaf… aku tahu, aku salah sudah membentakmu tadi”
“Aniyo oppa… ini semua salahku, aku bukan yeoja yang pantas untuk oppa… lebih baik kita bercerai saja”
“ANDWAE! SOORA! KAU TIDAK BOLEH BERKATA SEPERTI ITU! Aku mencintaimu Soora! Aku tidak ingin berpisah denganmu! Cukup sekali aku merasakan kehilangan orang yang aku cintai! Aku tidak ingin itu terjadi lagi…”
“Aniyo oppa… aku tidak pantas mendapatkan cinta dari oppa. Lebih baik kita akhiri saja semuanya demi kebaikan kita!”
“Aniyo, Soora… dengarkan aku-“
“Pergilah oppa! Aku sedang tidak ingin di ganggu sekarang!”
“Tapi Soora-“
“KU BILANG PERGI!!! Akhh… perutku sakit…” ucap Soora tiba-tiba meringis kesakitan.
“Soora! Kau kenapa?” tanya Kris khawatir.
“Tidak tahu oppa… perutku tiba-tiba sakit… hiks… hiks…”
“A-apa ini? Da-darah? Soora, bertahanlah! Kita ke Rumah Sakit sekarang…” ucap Kris panik saat melihat darah yang mengalir deras dari tubuh bagian bawah istrinya. Kris pun bergegas menggendong Soora ke mobilnya dan membawa yeoja itu ke Rumah Sakit.
Kris terus gelisah menunggu di depan ruang periksa. Namja itu bergerak tidak karuan, pikirannya semakin kacau. Ia takut sesuatu hal yang buruk menimpa Soora, istrinya.
“Kris, bagaimana keadaan Soora?” tanya eomma Soora yang baru saja datang bersama suaminya dan orangtua Kris.
“Ne, apa yang sebenarnya terjadi dengan Soora?” timbrung eomma Kris. Kris terlihat bimbang untuk menjawab.
“Molla… aku juga tidak tahu. Tapi… tadi aku melihat darah mengalir di sekitar kedua kakinya… aku takut eomma. Ini semua salahku… aku bukan suami yang baik. Mianhae… maafkan aku eomma, appa…” ucap Kris merasa bersalah. Eommanya mengelus pelan pundak namja itu, mencoba untuk menenangkannya. Tidak lama kemudian, dokter yang memeriksa Soora pun keluar dari ruangan.
“Dokter, apa yang terjadi dengan istri saya? Dia baik-baik saja kan?” tanya Kris cemas. Dokter itu menghembuskan nafas pelan.
“Istri anda baik-baik saja. Tapi…” jawab dokter itu tercekat.
“Tapi? Tapi apa dok?” tanya eomma Soora bingung.
“Nyonya Soora mengalami pendarahan yang cukup hebat dan… bayinya tidak bisa di selamatkan” ucap dokter itu pelan.
“Mwo?!!” ucap semuanya terkejut bukan main terlebih Kris.
“Ma-maksud dokter… So-Soora… ke-guguran?” tanya Kris lemas. Dokter itu mengangguk pelan.
“Dokter, apa saya bisa bertemu istri saya?”
“Ne, tapi tolong jangan terlalu sering mengajaknya berbicara karena ia masih lemah. Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu”
“Ne, kamsahamnida” sahut Kris dan yang lainnya. Kris pun bergegas menemui Soora.
“Soora…” panggil Kris pelan.
“Oppa… apa yang dokter katakan pada oppa? Apa yang terjadi padaku oppa?”
“Dokter bilang… kau mengalami pendarahan dan… anak kita… tidak bisa di selamatkan” jawab Kris lemas.
“M-mwo? Ma-maksud oppa… a-aku… k-keguguran?” tanya yeoja itu dengan suara begetar. Kris mengangguk lemah.
“Hah! oppa pasti berbohong! Dokter pasti tidak berkata seperti itu! Oppa hanya mengarang kan?! oppa berbohong kan padaku?! Oppa pasti berbohong!!! Oppa bohong!!” ucap Soora histeris. Yeoja itu tidak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan.
“Aniyo Soora. Aku tidak berbohong. Dokter yang mengatakannya padaku barusan”
“Hahahah… aku tidak percaya! Oppa pasti bohong!!! Eomma, apa yang di katakan Kris oppa itu tidak benar kan?! dokter tidak berkata seperti itu kan eomma?” ucap Soora mulai menangis.
“Soora, tenanglah nak. Kau harus kuat… kau harus tegar” sahut eomma Kris. Soora menggeleng kuat.
“Aniyo! Ini tidak benar! Kalian semua bohong!! Itu tidak mungkin! Oppa, ku mohon jangan bercanda…”
“Mianhae yeobo… ini semua salahku…” ucap Kris pelan, namja itu semakin merasa bersalah melihat Soora yang begitu terpukul.
“ANIYO! INI TIDAK MUNGKIN! Aku tidak mau kehilangan anak kita oppa!! Dokter! Kembalikan anakku! Oppa, anak kita oppa!! Dokter!!! Ku mohon kembalikan anakku!!! Hiks… hiks… dokter… ku mohon… hiks…” Kris pun memeluk tubuh Soora erat, berusaha untuk menenangkan yeoja itu.
“Oppa… anak kita… dokter… kembalikan anakkuuu… hah, hah… hiks…” yeoja itu terus menangis histeris. Kris pun mempererat pelukannya pada istrinya.
“Soora…” panggil Min Yeol khawatir. Yeoja itu datang bersama Chanyeol, tunangannya dan juga teman-teman Kris yang lain.
“Min Yeol… hiks… anakku… hiks…” ucap Soora terus menangis. Min Yeol pun memeluk Soora erat.
“Ada apa Soora-ya? Apa yang terjadi pada anakmu?” tanya Min Yeol panik.
“A-aku… dokter bilang aku keguguran dan anakku… anakku tidak bisa di selamatkan… hiks…” jawab Soora menangis semakin kencang. Semua teman-teman Kris pun terkejut termasuk Chanyeol dan Min Yeol.
“Ssssttt… uljima… tenangkanlah dirimu Soora-ya… kau harus kuat. Ini semua bukan akhir dari segalanya” ucap Min Yeol menenangkan.
BUKK… tiba-tiba Chanyeol menampar wajah Kris dengan kencang hingga membuat sudut bibir Kris berdarah. Sontak semuanya terkejut melihat hal itu, termasuk Kris sendiri.
“Ada apa denganmu Chanyeol?!!! Kenapa kau tiba-tiba menamparku?!! Apa salahku padamu???!!!” bentak Kris geram dan hendak memukul kembali Chanyeol namun di cegah oleh yang lainnya.
“Ada apa denganku?!!! Aku tidak apa-apa, tapi kau yang kenapa-kenapa!!! Kau tidak punya salah denganku tapi kau melakukan kesalahan besar pada Soora, istrimu sendiri!!!” bentak Chanyeol balik.
“Apa maksudmu Chanyeol-ah? Memangnya Kris melakukan kesalahan apa pada Soora?” tanya Su Ho tidak mengerti.
“Kemarin Chanyeol oppa tidak sengaja melihat Kris sedang duduk berdua di café bersama Ga Yeol saat Chanyeol oppa ingin membeli minuman di café itu” sahut Min Yeol yang masih menenangkan Soora. Semuanya terkejut dan menatap kearah Kris termasuk Soora.
“Apakah itu benar Kris?” tanya Lu Han memastikan.
“Ne” jawab Kris pelan. Semua teman Kris menghela nafas panjang. Pandangan mereka kemudian tertuju pada Soora yang kelihatannya begitu shock dan amat terluka.
“Soora… maafkan aku… saat itu kami hanya mengobrol biasa. Kami tidak sengaja bertemu di toko buah dan itu semua benar-benar bukan keinginanku” ucap Kris menjelaskan seraya berjalan mendekat kearah Soora.
“Jangan mendekat!” perintah Soora cepat.
“Soora, aku minta maaf… aku bisa jelaskan semuanya…”
“Tidak! Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi oppa… bagiku semuanya sudah jelas! tidak ada yang perlu di bahas lagi! Sekarang lebih baik oppa pergi!” ucap Soora tanpa melihat wajah Kris. Yeoja itu benar-benar tidak sanggup bila harus melihat wajah suaminya karena itu hanya akan menambah luka perih di hatinya.
“Aniyo! Aku tidak akan pergi sebelum kau mau memaafkanku, Soora! Ini semua salah paham… aku tidak ada niat sedikitpun untuk mengkhianatimu karena aku mencintaimu!” ucap Kris memegang kedua bahu istrinya lalu menghadapkan wajah cantik yeoja itu kearahnya.
“Aku sangat mencintaimu Soora… pada awalnya aku memang masih sulit untuk melupakan Ga Yeol, namun ketika aku menyadari betapa besarnya cintamu padaku, aku pun kini tahu kalau belahan jiwaku yang sesungguhnya adalah kau… Kang Soora” lanjut Kris mengelus pipi yeoja itu lembut. Soora menggerakkan tangannya perlahan untuk memegang tangan Kris yang berada di wajahnya.
“Maaf sudah membuatmu menangis dan terluka… semuanya karena aku. Aku sudah membuatmu menangis, aku sudah membuat hatimu terluka, dan aku juga yang menyebabkan kita kehilangan anak kita… mianhae… aku benar-beanr menyesal, jeongmal mian-“ ucapan Kris terputus saat Soora menciumnya kilat.
“Aku sudah memaafkanmu oppa… sekarang aku juga sudah merelakan kepergian anak kita… jadi oppa berhentilah meminta maaf dan menyalahkan diri oppa sendiri, ne?” sahut yeoja itu berusaha tersenyum meskipun air mata masih menglir dari kelopak matanya. Kris balas tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
“Ne, yeobo. Aku tidak akan melakukannya… jangan menangis lagi ne? kita harus yakin kalau ini semua bukan akhir dari segalanya seperti yang di katakan Min Yeol. Kita juga harus yakin kalau kita bisa kembali memiliki anak jika Tuhan berkehendak…” ucap Kris memeluk tubuh istrinya lembut.
“Ne, oppa… aku percaya itu” sahut yeoja itu membalas pelukan suaminya. Min Yeol, Chanyeol, dan yang lainnya pun tersenyum senang melihat Kris dan Soora kembali akur dan baik-baik saja.
~~~~~~
1 tahun kemudian…
“Appa… ayo kita naik ayunan itu…” pinta seorang namja kecil kepada ayahnya.
“Geurae, tapi kita harus bantu eomma menata makanan dulu, ok?”
“Ne…^^”
“Yi Hwan, appa! Apa yang kalian lakukan? Cepat tolong eomma…”
“Ne…” sahut kedua namja itu seraya berjalan.
“Eomma, setelah ini Yi Hwan dan appa ingin main ayunan. Boleh kan eomma?” tanya anak itu kepada eommanya saat mereka sedang menyantap makanan.
“Ne, tapi cepat habiskan dulu makananmu” sahut yeoja itu dan di balas anggukan anaknya.
“Soora, kau sudah meminum susumu kan?” tanya sang suami. Ya, mereka adalah Kris dan Soora. Kini mereka telah mempunyai seorang anak laki-laki yang begitu tampan bernama Kang Yi Hwan, bahkan Soora saat ini tengah mengandung anak ke-2 mereka.
“Ne, oppa. Aku sudah meminumnya… oppa tenang saja” jawab Soora santai.
“Eomma, appa… apakah adikku nanti yeoja atau namja? Kapan dia lahir? Apakah masih lama?” tanya Yi Hwan antusias.
“Mmm… appa tidak tahu, memangnya Yi Hwan ingin adik yeoja atau namja?”
“Hmm, kalau Yi Hwan ingin adik yeoja…”
“Kenapa Yi Hwan ingin adik yeoja?” tanya Soora penasaran.
“Karena menurut Yi Hwan, kalau punya adik yeoja itu pasti menyenangkan karena wajahnya manis dan lucu… nanti Yi Hwan akan menemaninya bermain boneka dan mengajaknya bermain ayunan bersama” jawab namja cilik itu tersenyum senang. Kris dan Soora tersenyum lembut mendengar ucapan anak mereka.
Setelah selesai makan, mereka pun bermain ayunan bersama. Karena saat ini sedang liburan musim semi, jadi mereka memutuskan untuk berpiknik di Illsan lake park.
“Eomma, appa… Yi Hwan ingin bermain di sana boleh ya?” ucap Yi Hwan menunjuk tempat yang di maksudnya.
“Ne, jangan jauh-jauh ya!” sahut mereka berdua dan dibalas anggukan si anak.
“Soora…” panggil Kris kepada Soora yang sedang asik bermain ayunan di sampingnya. Yeoja itu menoleh padanya.
Hening sejenak…
“Waeyo oppa? Kenapa kau menatapku seperti it-“ ucapan Soora terhenti ketika Kris memeluk erat tubuhnya.
“Aku masih tidak menyangka kalau kita sudah memiliki anak sekarang. Aku sangat bahagia…” ucap Kris pelan.
“Ne, oppa… aku juga bahagia. Bahkan sangaaaattt bahagiaaa… ternyata Tuhan mendengarkan do’a kita” sahut Soora tersenyum senang. Kris melepaskan pelukan mereka, perlahan namja itu mendekatkan wajahnya ke wajah Soora.
Chu~ Kris mencium kening Soora dengan lembut selama beberapa saat.
“Saranghae yeobo…” ucap Kris membelai rambut Soora lembut.
“Na-nado saranghae… oppa…” balas Soora malu-malu. Wajah yeoja itu memerah. Kris pun kembali memeluk tubuh Soora dengan erat dan dibalas oleh yeoja itu.
“Eomma, appa… Yi Hwan juga mau di peluk…>O<” rengek Yi Hwan yang tiba-tiba sudah berada di dekat mereka dan menarik-narik baju mereka. Kedua orang itu pun melepaskan pelukan mereka.
“Eh? Hehehe… ne, ne… sini, appa gendong” sahut Kris menggendong anaknya. Mereka pun saling berpelukan dan tersenyum bahagia, kini hidup Kris dan Soora benar-benar lengkap dan berharga dengan terbentuknya keluarga kecil baru mereka.

The End…

Now Playing: T-Max_For Once
Hiyaaa… the end jua akhirnya!!!(?) otteyo readers? Baguskah? Jelekkah? Semoga critanya memuaskan yaa… tdinya ane gk ykin klo ni crita bkal bsa oneshoot, eh ternyata bisa bkinnya!! Hoyeee!!\>0</ #apaan cba?=..= Sbenernya ni crita bkinnya rada kebut-kebutan pas di bag. akhir crita soalnya si bini Kris udah kebelet pngen cpet bca critanya, trus ad dkit perbaikan jga krna trdapat bnyak ksalahan d bbrapa bag. critany #sok bhs. Indo loe thor! Mianhae yaaaa klo misalkan critanya gak bagus ato gak seru trus alay-alay gmnaaaa getoh… nmanya jga buatan bini Chanyeol, adaaaa aja yg kurangnya. Yaudah, dripda kbnyakan ngerocot trus akhirny mencrot(?)#apaan tuh?O.o?, mnding ane sudahi aj cuap”ny… kbtulan ane jg mw mangkal(?) ama aa’ yeollie d pasar senen #mangkal apaan thor?O.o#ada deehhXD Okedeh ane permicin(?) dlu yaa… Jngan lupa RCL! paipaii~^O^ *bow breng seluruh pemain #eaa

1 komentar:

  1. The Venetian: The Venetian, Casino & Resort - JTM Hub
    Host 제천 출장마사지 your event at The Venetian, Casino 군산 출장마사지 & Resort in Las Vegas. Experience a luxury hotel and 순천 출장샵 casino along The Strip and explore Las Vegas' 하남 출장안마 most 출장샵

    BalasHapus